Jung Jaehyun, mata elang, hidung bangir, alis menukik tajam, dan rahang tegas. Ahhh jangan lupakan tubuhnya yang masih atletis di usianya yang sudah hampir kepala 4. Sangat tampan, apalagi ketika tersenyum. Tak heran hal itu membuat dirinya menjadi primadona di kalangan masyarakat. Bukan hanya parasnya yang super tampan, tapi otaknya juga perlu diacungi jempol. 3 tahun menjadi presiden, kehidupan negaranya semakin makmur dengan pembangunan dimana-mana, angka kemiskinan yang hampir 0%, kejahatan semakin sedikit, dan hutang negara yang sudah lunas dalam waktu 3 tahun saja membuat Canvanerra menjadi negara termaju saat ini.
Tampan bukan pemimpin yang satu ini?? Tampan, kaya, pintar, dan bijaksana. Ia bisa mengambil keputusan yang baik untuk negaranya. Tapi dibalik kesempurnaannya tentu saja ia memiliki kekurangan. Sebagai single parent yang memiliki 2 anak tentu membuatnya kesepian bukan?? Hal itu membuat dirinya mencari kesenangan lain. Sebut saja sugar baby. Dan siapa orang yang beruntung menjadi sugar baby nya?? Jawabannya adalah seorang pemuda bernama Huang Renjun. Usianya masih muda, sekitar 25 tahunan.
••••••
"Selamat malam baby~" seorang pria baru memasuki penthouse nya dan langsung memeluk pemuda yang lebih muda.
"Selamat malam"
"Aku merindukan mu" keluh pria itu dengan tatapan menggodanya. Ia menatap mata si manis dengan senyum hangatnya.
"Salah daddy terlalu sibuk dengan urusan negara" balas Renjun. Jaehyun kembali memeluk Renjun menyalurkan rasa rindunya. Terhitung sudah 2 minggu ia tak bertemu dengan Renjun karena ada kunjungan di negara tetangga. Begitu ia landing tadi, ia langsung pergi ke penthouse agar bisa menemui sang sugar baby.
"Apa kau marah?" tanya Jaehyun. Renjun mengelus tengkuk pria itu lalu menggeleng. Ia tidak ada hak untuk marah.
"Daddy ingin mandi dulu atau makan?" tanya Renjun mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Ingin memeluk mu"
"Tapi daddy dari luar, diluaran sana pasti banyak virus, lebih baik mandi terlebih dahulu" saran Renjun. Jaehyun pun melepaskan pelukannya dan menatap Renjun dengan tatapan kecewa.
"Yaa kau benar, aku akan mandi terlebih dahulu"
"Tunggulah di sini" Jaehyun sempat mengelus surai Renjun sebelum ia benar-benar pergi ke kamar mereka untuk mandi.
"Sampai kapan kita begini?" Gumam Renjun. Apakah dia menyesal telah bersama Jaehyun selama 8 bulan ini?? Maka jawabannya tidak. Ia hanya kecewa kepada dirinya sendiri, kenapa ia melibatkan perasaan di hubungan mereka disaat Renjun tau mereka hanya sebatas sugar daddy dan sugar baby. Apakah lebih baik ia berhenti??
••••••
"Kau memasak semua ini?" Tanya Jaehyun ketika menatap banyak makanan di meja makan. Renjun mengangguk.
"Semoga daddy suka dengan makanannya" ucap Renjun. Jaehyun tersenyum. Tentu ia akan suka. Apapun makanan yang Renjun masak pasti enak. Dan ia ketagihan dengan makann buatan Renjun.
"Aku selalu suka masakan mu baby"
"Berhenti menggoda ku, lebih baik daddy makan saja" Renjun memberikan piring berisi makanan yang ia masak ke Jaehyun. Pria itu hanya terkekeh dan menerima piring itu.
"Kau nampak menggoda malam ini"
"Lalu?"
"Apakah daddy mu ini akan mendapat jatahnya malam ini??" Goda Jaehyun lagi.
"Mungkin, tapi sebelum itu habiskan dulu makan malamnya"
"Dengan senang hati" Jaehyun memakan makanannya dengan lahap. Ia sudah tak sabar menggauli sugar babynya ini. Little Jung sudah berpuasa selama 2 minggu.
"Kemarin aku lihat berita"
"Lalu?"
"Jung Jaemin, bukankah dia putra daddy?" Jaehyun mengangguk. Jung Jaemin adalah anak pertamanya, usia pemuda itu sudah 18 tahun.
"Kenapa dia?"
"Dia ugal-ugalan di jalanan" jawab Renjun. Jaehyun meremat sendoknya. Apalagi masalah yang dibuat anaknya itu.
"Lalu?"
"Mobilnya menabrak pohon, lalu adiknya Jung Jisung itu mengatakan jika kakaknya sedang dalam kondisi sakit sehingga tidak fokus ketika mengendarai mobil" jelas Renjun. Begitulah berita yang ia lihat kemarin. Hal itu semakin membuat Jaehyun marah. Kenapa tidak ada yang memberitahu dirinya?! Dan Jisung, kenapa anak keduanya itu mau membela kakaknya yang jelas-jelas bersalah??
"Kenapa tidak ada yang memberi tahukan ini kepada ku??"
"Mungkin mereka takut akan menggangu konsentrasi dad-"
"Alasan klasik" Jaehyun berdiri dari duduknya meninggalkan makanannya yang belum habis. Ia berdiri menatap pusat kota Desarrollada yang penuh dengan gemerlap lampu dan didominasi bangunan megah nan modern. Jaehyun terlihat mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.
Renjun hanya menatap punggung lebar itu dari tempat duduknya. Ia jadi merasa bersalah karena sudah bilang tentang berita itu. Seharusnya ia tak mengungkitnya.
BRAKKK!!
Renjun sedikit terkejut mendengar Jaehyun memukul meja di sampingnya.
"APA KATAMU?!! DADDY TIDAK PERNAH MENGAJARI MU MENYETIR DALAM KEADAAN SEPERTI ITU JUNG!"
"...."
"Daddy akan pulang malam ini" Jaehyun menyudahi acara menelponnya. Ia kembali ke meja makan dan menatap Renjun.
"Maaf, sepertinya saya harus pulang ke mansion malam ini, kau tak apa??" Renjun mengangguk. Sebenarnya ia masih rindu dengan Jaehyun tapi urusan keluarga Jaehyun lebih penting dari segalanya.
"Pergilah, aku tak apa"
"Kabari jika ada apa-apa" Jaehyun mencium kening Renjun dan mengelus surainya lembut. Cukup lama Renjun merasakan bibir tebal Jaehyun di keningnya. Pria itu melepaskan ciumannya lalu mengambil kunci mobil dan pergi begitu saja.
••••••
TBC or unpub?
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Sugar! [ JAEREN ]
FanfictionJaehyun adalah presiden yang terkenal sangat bijaksana dan berwibawa di depan rakyatnya. Tapi semua itu pergi ketika bersama Renjun, si pemuda manis yang awalnya mendatangi Jaehyun hanya agar Jaehyun mau membantu dirinya membayar biaya rumah sakit s...