"Jangan banyak berbicara omong kosong Shotaro, dia berpendidikan dan memiliki karir yang bagus, sedangkan gege mu ini hanya sarjana S1 yang pengangguran, dan sangat murahan dengan menjual tubuhnya untuk membiayai rumah sakit mu" ucap Renjun. Kalimat yang terakhir hanya ia ucapkan di dalam hati. Tentu ia tak akan mengatakannya di depan sang adik. Biarlah ini menjadi rahasianya.
••••••
Renjun menempelkan cardlock miliknya. Lalu membuka pintu penthouse itu dan tak menemukan Jaehyun di ruang tamu. Ahh mungkin pria itu sedang tidur. Ia melirik ke arah jam. Sudah pukul 11 malam. Pantaslah jika Jaehyun sudah terlelap. Renjun melangkahkan kakinya dengan perlahan.
"Baru pulang?"
"Eh?!" Renjun langsung menengok dan mendapati Jaehyun yang sedang menatapnya. Jarak antara wajah mereka hanya sekitar 5 cm saja.
"Sudah tidak ingat waktu hm?"
"B-bukan, tadi aku di rumah sakit"
"Berbohong?" Renjun menggelengkan kepalanya. Ia jujur. Ia baru pulang dari rumah sakit.
"Adikku baru saja siuman tadi siang" jawab Renjun dengan menatap Jaehyun ragu. Jaehyun mengendus aroma tubuh Renjun. Berbau seperti rumah sakit.
"Ku kira kau pergi bermalam dengan detektif sialan itu" ucap Jaehyun yang sudah berlalu ke dapur. Renjun mendengus kasar. Walaupun ia berani menjual tubuhnya ke Jaehyun bukan berarti ia juga menjual tubuhnya ke orang lain.
"Aku tidak mungkin seperti itu" sangkal Renjun. Ia berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Jaehyun masih terdiam di meja pantry. Ia baru selesai menyeduh kopi hitamnya. Menyesapnya perlahan dan menikmati pahitnya kopi tersebut.
'apa Renjun meminum pil nya??' - batin Jaehyun. Sejak kemarin ia memikirkan ini.
drttt..... drttt..... drttt
Jaehyun menatap layar ponselnya sebentar sebelum mengangkatnya.
"Halo?"
"DADDY AKU TIDAK MAU DI MANSION BERSAMA JAEMIN HYUNG!! AKU MAU KE PENTHOUSE DADDY SEKARANG, JAEMIN HYUNG BERBUAT KASAR PADAKU!!" Jaehyun menjauhkan ponselnya dari telinga. Teriakan anak bungsunya benar-benar sudah membuat telinganya pengang. Sialan.
"Tidak bisa"
"Kenapaa??!" Rengek pemuda itu. Jaehyun tak tega. Tapi di penthouse nya ada Renjun. Bagaimana jika Jisung tau itu??
"Daddy tak akan membiarkan penthouse daddy berantakan karena kehadiran mu"
"Tapi dad, aku sudah berada di parkiran penthouse mu, sekarang aku menuju ke lift dan akan sampai sekitar tiga sampai lima menit lagi" Jaehyun syok. Dengan cepat Jaehyun mematikan sambungan teleponnya. Ia panik sampai-sampai ia tak sadar menyenggol gelas kopinya.
CTARR
Renjun yang baru selesai mandi pun langsung berlari. Tak peduli ia belum memakai bajunya dan hanya menggunakan bathrobe.
"Daddy?!" Jaehyun langsung menengok.
"Tak apa, hanya cangkirnya pecah" jawab Jaehyun. Ia masih salah fokus dengan tulang selangka Renjun yang sangat menggoda imannya. Tapi ini bukan saatnya ia melakukan itu dengan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Sugar! [ JAEREN ]
FanfictionJaehyun adalah presiden yang terkenal sangat bijaksana dan berwibawa di depan rakyatnya. Tapi semua itu pergi ketika bersama Renjun, si pemuda manis yang awalnya mendatangi Jaehyun hanya agar Jaehyun mau membantu dirinya membayar biaya rumah sakit s...