24. hitchhiking

3K 332 47
                                    

"Kau benar"

••••••

BRAKK!!

Renjun terkejut ketika pintu apartemen Haechan dibanting begitu saja. Terlihatlah tubuh Haechan dengan nafas memburunya. Ia langsung menghampiri Renjun dan memeluknya.

"Kau baik-baik saja Chan?" Haechan melepaskan pelukannya dan menatap Renjun.

"Kau harus pindah dari sini, aku tidak ingin kau sakit hati dengan kelakuan anak tuan Jung lagi, dan kenapa kau tak mengatakannya?? Aku bisa membawa mu kabur dari orang itu" ucap Haechan. Renjun tersenyum mendengar penuturan Haechan. Terlihat sekali Haechan sangat panik. Ia senang karena masih ada orang yang mau peduli dengannya.

"Aku akan membawa mu ke rumah sahabat ku" Renjun mengernyitkan dahinya.

"Tak perlu Chan, mungkin aku akan pergi entah kemana" Haechan menggeleng ribut. Keputusannya sudah bulat. Tak peduli ia akan dipecat dari pekerjaannya karena melindungi Renjun. Tapi saat ini ia hanya ingin Renjun dsn anaknya aman.

"Ikut aku Ren, sahabat ku memiliki usaha online kau bisa membantunya di sana, aku juga akan menengok mu jika aku senggang, tapi jika kau di luaran sana aku tak yakin kau bisa bertahan, sekarang semua orang mencarimu karena tuan Jung memberikan imbalan sangat besar bagi orang yang mampu menemukan mu" jelas Haechan mencoba meyakinkan Renjun. Ia hanya ingin sahabatnya ini baik-baik saja.

"Tapi Chan-"

"Dia pihak bawah, kau tak perlu khawatir" Renjun masih berfikir. Apakah ia harus mengikuti saran dari Haechan??

••••••

"Jie kembalilah ke mansion"

"Kau mengusirku uncle?? Kau mau aku justru hilang menyusul mommy??" Jeno menghela nafasnya. Bukan begitu maksudnya. Huhhh ia lupa jika Jisung tengah sensitif.

"Bukan begitu Jie"

"Lalu apa?! Uncle ingin mengembalikan ku ke neraka yang dibuat kakak ku sendiri?!" Jeno menggeleng. Bukan itu maksudnya. Sepertinya ia harus menampung sang keponakan ini sampai masalahnya selesai. Tapi masalahnya kapan masalah ini selesai??

"Lalu bagaimana dengan sekolah mu??"

"Kau kaya uncle, kau bisa membelikan ku  seragam baru jika kau mau" jawab Jisung tanpa beban. Sudah Jeno duga. Lama-kelamaan anak ini pasti akan tak tahu diri. Terakhir Jisung menginap cukup lama disini pemuda itu pulang setelah berhasil membawa 3 pasang sepatu miliknya. Dan tentu harganya tak murah.

"Yaa memang aku kaya, tapi hartaku ingin ku tabung supaya nanti aku dan Haechan hidup dengan tenang" Jisung berdecih. Pamannya ini masih saja berkhayal akan menikah dengan Haechan.

"Pengawal Lee lebih pantas dengan asisten Lee"

"Dasar ponakan tak tahu diuntung"

••••••

"Masuklah ke dalam mobil, hujan semakin deras, kalian bisa sakit" ucap seorang lelaki dengan payung berwarna putih dan motif semangka di payungnya, siapa lagi kalau bukan Mark Lee si pecinta semangka. Memperingatkan dua orang yang masih setia hujan-hujanan tanpa menggunakan payung.

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang