"Yeayyyy Wonie mau punya adik bayi" Jungwon mengangkat tangannya ke atas. Haruto terkekeh melihat ekspresi senang Jungwon. Sepertinya bahagia bagi Jungwon itu sesederhana itu.
••••••
"KENAPA KAU DISINI?! INGIN MENGHANCURKAN SEMUANYA LAGI HAH?! JAWAB AKU?! TUNJUKKAN DIMANA WAJAH SOMBONG MU ITU, TUNJUKKAN!" Haruto mengeraskan rahangnya begitu tahu Jaemin datang ke apartemen Jaehyun. Entah siapa yang memberi tahu, tapi Haruto tak suka itu. Sudah cukup Jaemin menghancurkan semuanya, tak akan ia biarkan itu terjadi lagi.
"Tidak, aku ingin memperbaiki ini semua, maafkan aku, aku memang egois, aku tak bisa membedakan mana yang tulus dan tidak" Haruto tersenyum miring. Ia tak peduli. Penyesalan memang selalu datang terakhir, tapi Jaemin itu sangat telat menyadari padahal sudah banyak yang memperingati.
"Bullshit, keluar"
"KU BILANG KELUAR JUNG JAEMIN! KAU TIDAK DENGAR?! KEDATANGAN MU HANYA MENGHANCURKAN JIE!!"
"Keluarlah, pintu keluarnya di sana" ucap Haruto dengan deep voice nya. Jaemin membuatnya marah hari ini. Kehadirannya membuat Jisung harus mengurung dirinya di kamar. Terlalu benci dengan Jaemin mungkin (?) Atau takut?? Ia juga tak tahu.
"Ada apa ini??" Jaehyun yang baru masuk dengan menggandeng Renjun bingung melihat Jaemin yang duduk di sofa dengan Haruto yang berdiri tegak di hadapannya. Jaemin menengok mendapati Renjun yang terlihat menunduk. Begitu melihat Renjun ia pun langsung berdiri dan memeluknya membuat semuanya heran.
"Momm!! Maafin Jaemin, Jaemin sempat berburuk sangka dengan mommy, mommy jadi kabur, aku salah mom, ayo hukum aku mom, aku sadar selama tidak ada mommy aku kesepian" Renjun mengelus tengkuk Jaemin pelan. Ia tersenyum, Jaemin sebenarnya sangat lembut. Ia tahu itu, tapi Jaemin berubah menjadi sosok tak tersentuh karena kurangnya perhatian.
"Sudahlah, aku sudsh memaafkan mu" Haruto membelalakkan matanya. Semudah itu?? Kenapa tidam menyuruh Jaemin mengganti air matanya begitu?? Kenapa Renjun sangat baik?!
"Ge, kau terlalu baik padanya, nanti ia berbuat semena-mena lagi"
"Ruto, semua orang berhak memiliki kesempatan kedua, dan Jaemin pantas mendapatkannya, lagipula tuhan yang menciptakan kita saja bisa memaafkan hambanya, masa iya gege yang hanya manusia biasa tak memaafkan Jaemin?? Gege tau mungkin kamu merasa jika gege terlalu baik, tapi percayalah, berdamai itu jauh lebih baik daripada terus-terusan hidup dalam masalah, perbaiki hubungan kalian, bukankah kalian sahabat??" Renjun menatap Jaemin dan Haruto bergantian. Mereka terdiam. Haruto melirik ke arah Jaemin. Begitupun Jaemin yang melirik ke arah Haruto.
"Memaafkan jauh lebih baik daripada saling bermusuhan" timpal Jaehyun. Ia juga sudah memaafkan Jaemin. Ia tahu betul jika Jaemin sudah meminta orang lain menghukumnya itu berarti dia sudah benar-benar merasa salah.
"Maafkan aku Ruto"
"Ya, jangan ulangi lagi" mereka berpelukan. Renjun tersenyum senang. Akhirnya mereka bisa berdamai lagi. Jaehyun kembali merengkuh Renjun. Semoga mereka bahagia selamanya.
••••••
"Kau yakin jika caramu itu berhasil??"
"Meragukan ku hm?"
"Bukan begitu Sungchan hyung, tapi aku hanya tidak yakin saja, takut jika itu justru semakin membuat mereka jauh" Sungchan menangkup wajah orang yang di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Sugar! [ JAEREN ]
FanfictionJaehyun adalah presiden yang terkenal sangat bijaksana dan berwibawa di depan rakyatnya. Tapi semua itu pergi ketika bersama Renjun, si pemuda manis yang awalnya mendatangi Jaehyun hanya agar Jaehyun mau membantu dirinya membayar biaya rumah sakit s...