15. crazy

3.7K 410 17
                                    

"Pulanglah hyung" lirihnya lagi.

••••••

Tok.... Tok.... Tok....

Renjun yang semula diam di dalam kamar pun keluar dan melihat Mark berada di depan pintu kamar Jaemin.

"Apa ada masalah?" Tanyanya. Mark menggeleng.

"Aku hanya diminta Jaehyun untuk segera ke sana, jadi aku ingin menitipkan rumah ke Jaemin" bohong Mark. Ia berbohong dengan alasannya ini. Ia tahu pasal Jaehyun tadi dari Jeno. Tapi pria bermata bulan sabit itu tak memperbolehkannya mengatakan yang sebenarnya ke Renjun. Biarlah Jaehyun sendiri nanti yang mengatakan.

FLASHBACK ON

Mark masih duduk dengan meminum americano miliknya. Matanya masih menatap layar laptop yang menampilkan beberapa sudut mansion milik Jaehyun. Matanya harus benar-benar jeli sekarang.

Drttt drttt drttt

Mark melirik ponselnya, ia pun menggeser icon hijau di layar ponselnya.

"Halo Jen, ada apa?"

"Halo hyung, kau bisa datang di Zelovilland Hospital??" Tanya orang di seberang sana. Mark mengernyitkan dahinya.

"Siapa yang berada di sana?"

"Jaehyun hyung" jawab Jeno. Mark membelalakkan matanya. Ia langsung bangkit dari duduknya.

"Kenapa bisa dia di sana??"

"Dia tertembak, cepatlah datang kemari, dan jangan beritahu Renjun hyung, dia sedang mengandung, aku takut dia stress dan membuat kandungannya dalam masalah, biarkan nanti Jaehyun hyung saja yang memberi tahu" pesan Jeno panjang lebar. Mark hanya berdehem mengiyakan ucapan Jeno. Ia pun mematikan sambungan teleponnya dan pergi keluar. Ia pun naik lift menuju ke kamar atas. Lebih tepatnya kamar Jaemin.

FLASHBACK END

"Kenapa?" Tanya Jaemin yang baru keluar dengan wajah bantalnya. Walaupun begitu ia tetap menawan kok.

"Titip rumah ya?? Ada pekerjaan dadakan" ucap Mark. Setelah memastikan Jaemin mengangguk ia pun pamit pergi.

"Aunty tidak merasa sedih?" Tanya Jaemin. Renjun mengernyitkan dahinya. Sedih karena apa??

"Sedih karena apa??"

"Sedih karena daddy ku tidak pulang" jawab Jaemin. Renjun menggeleng.

"Aku tidak sedih, tapi khawatir, lagipula dia sering tidak pulang" jawab Renjun. Jaemin mengangguk paham. Rupanya kekasih sang daddy ini juga sering ditinggal pergi. Dasar gila kerja.

"Dia akan baik-baik saja aku bisa memastikannya, kau tidurlah" ucap Jaemin. Renjun menggeleng. Cukup keras kepala juga - batin Jaemin.

"Aku belum mengantuk" balas Renjun. Jaemin menghela nafasnya. Sudah pukul 1 dini hari, memangnya Renjun tak lelah apa?? Jika ia begadang itu sudah biasa, tapi bagi Renjun mungkin hal yang baru. Terlihat dari matanya yang sudah sangat mengantuk.

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang