39. mutually reinforcing

1.8K 244 23
                                    

JIE HYUNG!!! UNCLE TALO!!! HUWEEEE!!" Jisung dan Shotaro pun kompak menengok. Apakah Jungwon dijahili Haruto lagi??? Haruto memang benar-benar. Ingatkan mereka untuk memarahi Haruto nanti.

••••••

"Bangunlah" seorang pria dengan pakaian berantakannya memegang tangan mungil sang kekasih. Terdapat dua orang yang tengah menatap haru di sana.

"Jaehyun hyung, sudahlah biar dokter yang menanganinya, kau juga harus membersihkan luka mu" ucap seorang pemuda bermata sipit. Jeno, ia memegang bahu sang kakak dan mengajaknya untuk berdiri. Jaehyun juga perlu penanganan.

"Biarkan aku yang mengawasi gege" balas Haruto yang masih setia berdiri dengan tangan yang dimasukkan di saku celana.

"Tapi-"

"Aku tak akan mencelakai gege ku sendiri" potong Haruto. Jaehyun dengan berat hati meninggalkan Renjun dengan Haruto. Ia tak ingin keras kepala, bisa-bisa nanti Renjun khawatir melihat luka di dahi dan pipi Jaehyun.

••••••

"Bagaimana kejadiannya tadi??" Tanya Mark ke Johnny yang berdiri di koridor rumah sakit. Banyak wartawan yang datang dan mereka sengaja menunggu di luar supaya tetap kondusif. Bagaimana pun ini rumah sakit. Tak sepatutnya terjadi keributan di sini.

"Entahlah, setiap media berita menceritakan dengan kejadian yang berbeda-beda, kau tahu kan wartawan pandai melebih-lebihkan suasana??" Mark mengangguk setuju. Bahkan dulu ada yang mengaku-ngaku jika berada di tempat kejadian dimana Jaehyun tertembak. Itu tak masuk akal. Itu misi negara yang tidak semua orang boleh mengetahuinya.

"Kau ingat ketika Jaemin mengalami kecelakaan??" Mark mengangguk.

"Ada yang mengabarkan jika ia menemukan bekas sepatu Jaemin padahal anak itu hanya lecet-lecet dan sepatunya pun masih utuh" Johnny terkekeh melihat kebodohan para wartawan itu. Semenjak saat itu ia tak pernah percaya dengan kejadian kronologi yang disampaikan wartawan. Benar-benar pembohongan publik.

Ceklekkk

"Bagaimana kondisi mu hyung??" Tanya Mark khawatir ketika melihat wajah Jaehyun. Jaehyun menggeleng. Hatinya hancur ketika Doyoung memberitahu bahwa anaknya dan Renjun tak selamat.

"Aku takut Renjun menyalahkan ku atas semua ini"

"Tidak akan hyung"

"Sudahlah Jae, kau obati dulu luka mu, dan kau harus percaya jika Renjun kuat menerima ini" usul Johnny. Jaehyun mengangguk. Semoga, semoga saja Renjun mau memaafkannya. Ia tak berguna, ia tak bisa menjaga Renjun dan buah hati mereka. Jeno langsung menggeret Jaehyun supaya mau ditangani dokter. Terkadang Jaehyun itu keras kepala dan Jeno tak suka itu.

"Bagaimana keadaan mommy ku??" Mark langsung menengok. Astaga, ia lupa menjemput Jaemin dan sekarang pemuda itu tengah berada di samping Johnny.

"Dia hanya tak sadarkan diri" jawab Johnny. Jaemin mengangguk paham. Ia tak menyadari jika Mark memperhatikannya. Sedikit ada rasa bersalah di hati Mark.

"Kau sudah pulang??"

"Ya."

"Setelah menunggu 1 jam lamanya bersama teman ku" ketus Jaemin. Bohong jika ia tak kesal dengan Mark. Masih untung temannya mau memberikan tebengan hingga ia bisa sampai di sini.

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang