Tidak peduli dengan pesta, sekarang ayo pulang aku tak betah menggunakan high heels" balas Hyunjin dengan menarik jas Johnny agar menjauh. Tak peduli dengan omelan pria 39 tahun itu.
••••••
Brukk!
Haruto menubrukkan tubuhnya ke Renjun. Jaehyun yang berada di belakang Renjun tentu sigap menjaga Renjun dari belakang takut-takut jika Renjun tak seimbang karena bagaimana pun tubuh Haruto lebih besar dari Renjun.
"Ge terimakasih, terimakasih sudah membantu ku terus"
"Ruto kamu bicara apa heum??" Renjun melepaskan dekapan sang adik dan menatap Haruto lembut. Adiknya sudah besar. Ia merasakan bagaimana awalnya seorang Watanabe Haruto begitu jauh darinya dan bersikap acuh tak acuh, tapi kini?? Pemuda itu seolah menganggap Renjun hidupnya, nyawanya, dan jiwanya.
"Aku tidak tahu bagaimana aku tanpa dirimu, bisa jadi sekarang aku sudah tid-"
"Ruto! Berhenti berbicara macam-macam atau akan ku potong milikmu!" Ancam Shotaro. Semua tertawa kecuali Haruto. Ia serius. Ia benar-benar ingin berterimakasih ke Renjun. Memang salah??
"Hey!! Kita saudara Ruto, kau adik gege jadi tidak ada alasan gege untuk tidak membantu mu"
"Dan karena sudah selesai acara bantu membantu ini maka kita harus rayakan dengan pesta kecil-kecilan, bagaimana??" Semua orang langsung menatap Jeno yang terlihat bingung. Jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tahu ia salah kondisi.
"Benar kata Jeno, aku butuh refreshing, menjadi perempuan tak semudah yang kalian lihat" imbuh Hyunjin. Dari sekian banyak yang tak setuju dengan Jeno, ialah satu-satunya orang yang setuju dengan usulan Jeno.
"Sepertinya memang kita harus pesta, sedikit menghibur diri karena kasus terbesar tahun ini yang melibatkan presiden Canvanerra sudah selesai"
"Kenapa aku disebut?!"
"Kau kan yang memberitahu polisi tentang kecelakaan itu?? Kau juga yang menelpon ambulance bukan??"
"Tapi berhenti sangkut pautkan aku dengan itu, aku hanya menolong dan saat itu aku tak melihat ke dalam jadi aku tak tahu siapa yang berada di dalam mobil" jawab Jaehyun kesal. Sudah berkali-kali ia bilang jika ia hanya bermaksud menolong. Kenapa niat baiknya jadi disalahartikan begini??
"Yaaa terserah mu"
"Kau benar-benar Kim!" Geram Jaehyun dengan menatap Mingyu kesal.
"Berhentilah bertengkar dad, kau terlihat lebih kekanakan daripada Jisung" Jisung yang namanya disebut-sebut tentu bingung. Kenapa ia disebut-sebut?? Ia sedari tadi diam lho.
"Nana hyung, aku salah apa??"
"Huhhh seharusnya anak kecil seperti mu tidur di jam segini" komen Haruto. Jisung tak terima. Begini-begini ia lebih tua 2 bulan dari Haruto. Jadi seharusnya Haruto yang tidur bukan dirinya.
"Kau yang masih bocah!"
"Sesama bocah jangan saling menyalahkan" sela Sungchan. Mark sudah tak berhenti tertawa sejak tadi. Perutnya terasa kram karena kebanyakan tertawa. Orang-orang ini benar-benar membuatnya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Sugar! [ JAEREN ]
FanfictionJaehyun adalah presiden yang terkenal sangat bijaksana dan berwibawa di depan rakyatnya. Tapi semua itu pergi ketika bersama Renjun, si pemuda manis yang awalnya mendatangi Jaehyun hanya agar Jaehyun mau membantu dirinya membayar biaya rumah sakit s...