40. rations

1.9K 249 21
                                    

"I love you more"

••••••

3 hari sudah berlalu dari kejadian itu. Renjun masih sering melamun tapi keadaannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Ia sudah mulai merelakan semuanya. Jaehyun sendiri justru sibuk mempersiapkan pernikahan mereka. Ia tak ingin menunda-nunda lagi untuk meresmikan hubungan mereka.

Malam ini Renjun masih berada di balkon. Lamunannya buyar saat ia menyadari ada lengan kekar yang melingkar di perutnya.

"Ayo masuk, angin malam tak baik" ucap Jaehyun. Renjun menggeleng. Ia masih ingin menatap 3 bintang yang terlihat sangat jelas sekarang.

"Aku masih menatap ketiga bintang itu" tunjuk Renjun. Jaehyun ikut mendongak. Benar. Ada tiga bintang.

"Bunda bilang jika ada keluarga yang meninggal dia akan berubah menjadi bintang"

"Dan kau percaya??" Renjun mengangguk. Memang apa salahnya ia percaya??

"Memangnya kenapa??" Jaehyun menggeleng. Renjun seperti anak kecil. Lucu sekali.

"Kau lucu"

"Hyung! Aku bukan anak kecil!" Kesal Renjun. Jaehyun terkekeh. Memang bukan anak kecil, tapi Renjun sangat lucu seperti anak kecil.

"Iya kau bukan anak kecil" Jaehyun mengalah. Jika ia memperlebar masalah ini, bisa-bisa ia diusir dari kamar dan berakhir tidur dengan Jungwon di kasur khusus anak kecil dengan boneka kelinci dimana-mana.

"Hyung"

"Kenapa hm?"

"Apakah Jaemin dan Mark memiliki hubungan??"

"Sepertinya tidak" jawab Jaehyun santai. Ia tak pernah mengetahui sang anak dekat dengan asistennya itu.

"Tapi aku melihat postingan Mark yang ini, ku pikir mereka dekat" Renjun menunjukkan ponselnya. Jaehyun penasaran dan mengambil ponsel sang kekasih.

 Jaehyun penasaran dan mengambil ponsel sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaemin sudah dewasa rupanya"

"Kau tak khawatir hyung??" Jaehyun mengernyitkan dahinya. Kenapa harus khawatir?? Ia percaya Jaemin bisa menjaga dirinya.

"Kenapa harus khawatir??"

"Jaemin belum dewasa, aku khawatir dia merasakan sakit hati" Jaehyun tersenyum hangat. Renjun benar-benar mengkhawatirkan Jaemin seperti ia mengkhawatirkan anak kandungnya. Jaehyun mengelus puncak kepala Renjun.

"Jaemin tau bagaimana caranya menjaga diri"

"Aku hanya khawatir hyung"

"Hyung tau, tapi kita juga tak bisa memaksa Jaemin untuk mengikuti kemauan kita kan?? Kita hanya perlu mengawasinya saja, percayalah pada hyung" Jaehyun menangkup pipi Renjun. Hal yang sama yang ia lakukan ketika Renjun mulai berfikir negatif. Ia akan selalu melakukan itu supaya sang kekasih tak berfikiran negatif lagi.

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang