22. surrender?

2.8K 354 25
                                    

"Salah kita" ralat Jaehyun.

••••••

Jaehyun termenung di balkon kamarnya. Jaemin sudah 4 hari tak pulang. Renjun juga sering menyalahkan dirinya sendiri. Tak jarang juga Renjun menyendiri di perpustakaan. Bahkan Jungwon sering dititipkan ke maid. Jisung yang menyadari perubahan ini pun ikut menjadi pendiam. 4 hari belakangan ini memang benar-benar kalut bagi Jaehyun dan keluarga.

Drttt.... Drttt.... Drttt....

"Halo, ada apa kau menelfon ku??"

"Hanya bertanya kapan kau pulang dari luar kota??"

"Luar kota??"

"Iya Jaemin berada di rumah ku, dia bilang kau sedang di luar kota, sebenarnya sore nanti aku harus pergi ke luar negeri ada beberapa pekerjaan hyung, apa kau masih lama di luar kota??"

"Tidak, emm Sungchan, kau antarkan saja Jaemin ke mansion, hyung sudah pulang" ucap Jaehyun.

"Baiklah nanti akan ku antar ke sana, yasudah ku tutup dulu ya hyung" Jaehyun hanya berdehem membiarkan sang penelfon mematikan sambungan teleponnya. Jaehyun menghela nafasnya lega. Syukurlah selama 4 hari ini Jaemin berada di rumah Sungchan. Adik dari mantan istrinya.

"HYUNG?!"

"Ada apa lagi Jeno??" Geram Jaehyun. Jeno memutar bola matanya malas.

"Jisung"

"Jisung kenapa?!" Jaehyun berbalik dan menatap Jeno yang masih terengah-engah.

"Jisung, kabur dari sekolahnya, membolos lebih tepatnya" jawab Jeno. Jaehyun jadi panik. Tak pernah si bungsu melakukan ini. Ini pertama kalinya ia mendengar si bungsu bolos dari sekolahnya.

"Dimana dia sekarang??" Jeno menggeleng.

"Menurut penuturan beberapa saksi, Jisung naik sebuah mobil Audi R8 warna putih" Jaehyun memutar otaknya. Haruto. Ia ingat sekali apa mobil yang ia berikan ke Haruto untuk bepergian sehari-hari. Tidak salah, itu pasti Haruto.

"Lacak ponsel Haruto" suruh Jaehyun. Jeno mengacak rambutnya frustasi. Yang hilang Jisung kenapa yang dilacak Haruto??

••••••

"Jadi di mansion sedang ada masalah??"

"Travis bagaimana ini?? Kasihan mommy, dia pasti stress dan menyalahkan dirinya" Haruto menenangkan pemuda di depannya.

"Jie tenanglah, pasti semua masalah ada jalan keluarnya" Haruto mengusap pelan bahu Jisung. Memberikan kenyamanan ke pemuda Februari itu.

"Aku takut itu akan berpengaruh buruk pada kesehatan mommy dan adik bayi, Jie takut kehilangan mereka" ucap Jisung. Haruto paham. Ia juga tak tega mendengar kondisi sang kakak. Apalagi sekarang ada nyawa lain yang hidup di dalam tubuh kakaknya. Ia jadi khawatir dengan kondisi di mansion.

"Kau harus kuat, jika kau tidak kuat bagaimana dengan mommy mu dan adik bayi akan kuat?? Kau harus bisa menjadi penyemangat nya" Jisung menatap wajah Haruto. Benar. Setidaknya ia harus terlihat kuat di hadapan Renjun. Ia tak boleh terlihat lemah karena itu bisa membuat Renjun ikut lemah.

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang