44. random

1.8K 208 15
                                    

"Pfttttt-" dengan tidak berperasaan Sungchan membungkam mulut Haruto. Jeno pun menggeret tangan Haruto. Sungguh tak berkemanusiaan sekali. Ingatkan Haruto untuk mengutuk mereka menjadi anime.

••••••

SRAKK!

Dengan emosi Renjun membuka gorden. Tak perduli Jaehyun meringis karena merasakan cahaya matahari langsung mengenai wajah tampannya.

"Bangun!"

"Kau kasar sekali babe"

"Cepat bangun hyung! Kau harus sarapan, lihatlah ini sudah pukul 10 siang!" Jaehyun mau tak mau harus bangun. Daripada rentetan omelan panjang menghiasi pagi menuju siang ini. Jaehyun berdiri lalu melakukan bow 90°

"Baik yang mulia ratu, hamba akan menuruti permintaan anda" ucapnya. Renjun hanya menatapnya datar.

"Baiklah rakyat ku, sekarang mandi jika kau tak mau jatah mu hilang" ucap Renjun dengan mengulurkan sebuah handuk. Jaehyun pun menerimanya. Ia langsung bergegas ke kamar mandi. Renjun sendiri lebih memilih membereskan tempat tidur. Setelah selesai Renjun berjalan menuju keluar. Ia melihat Haruto Sungchan dan Jeno tengah duduk melingkar dengan botol di meja. Rupanya mereka bermain truth or dare.

"Truth or dare??"

"Because aku laki-laki maka aku memilih truth"

"Sungchan pabo!" Kesal Jeno. Padahal ia sudah menyiapkan banyak dare khusus untuk Sungchan.

"Oh hai ge, selamat pagi menuju siang ge" ucap Haruto. Renjun sedikit terkejut. Bagaimana pemuda itu tau dia berada di tangga??

"Lanjutkan mainnya, gege ingin ke dapur" ucap Renjun. Mereka pun lanjut bermain.

Di dapur, Renjun melihat sang sahabat tengah mengompres kepalanya dengan ice bag. Renjun mengernyitkan dahinya.

"Ada apa denganmu Chan??" Tanyanya sambil mencuci tangan.

"Kepala ku seperti ingin meledak"jawab Haechan. Terlihat dari sorot matanya ia seperti orang tertekan. Renjun hanya mengangguk saja.

Renjun membuka kulkas dan mengambil berbagai bahan. Ia juga mengambil tepung di lemari dapur.

"Kau mau buat apa??" Tanya Haechan yang bingung dengan apa yang dilakukan sahabatnya.

"Aku ingin membuat mille cerepe, daripada kau diam saja di situ lebih baik ayo bantu aku" Haechan pun meletakkan ice bag itu di meja pantry lalu membantu Renjun.

"Kenapa kau mau susah-susah membuat padahal kau tinggal menunjuk maid mana yang akan kau suruh membuatkan makanan??" Renjun terkekeh. Ia tak semudah itu menyuruh orang lain. Lagipula ia bisa. Untuk apa ia menyuruh orang lain?? Selagi ia bisa kenapa harus menyuruh??

"Aku masih bisa melakukannya Chan"

"Jika aku menjadi nyonya Jung seperti mu, aku akan memanfaatkan kekuasaan ku"

"Ya terserah mu"

"Tunggu"

"Apa?!"

Oh, My Sugar! [ JAEREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang