Estrela (n.)
Bintang dalam bahasa Portugis.***
Gagal.
Kaluna gagal lagi.
Ini bukan kegagalan pertamanya, tetapi mengapa Kaluna masih sekecewa ini?
Kaluna menyesap red wine nya secara perlahan. Ini pertama kalinya ia meneguk minuman yang mengandung alkohol.
"Nggak enak." Komentarnya.
"Yaudah Mbak, nggak usah dihabisin. Buat Mas Rendy aja ya? Doi udah otw kesini." Ucap Yesya—asistennya.
"Enak aja! Ini aku yang beli, ya aku dong yang habisin." Tolak Kaluna. Dengan cepat, ia menghabiskan red wine yang ia pesan.
"Gue takut lo mabuk Mbak sumpah!" Desah Yesya dengan wajah panik.
"Nggak usah ngejek kamu, masa minum ginian doang aku mabuk sih?" Kaluna mendengus.
"Ah serah deh!"
Hening.
"Akting aku seburuk itu ya Sya?" Gumam Kaluna lirih.
"Eum.. mungkin kurang latian lagi kali Mbak?" Balas Yesya gelagapan.
Keheningan menyelimuti keduanya.
"Bisa nggak ya aku bersinar kayak bintang di atas sana?" Tanya Kaluna.
Yesya mengikuti arah pandang Kaluna. Mengamati bintang-bintang yang bersinar cerah di langit malam.
"Bisa.." Sahutnya lirih.
Hening kembali.
Yesya melirik ke arah samping, lantas ia menghembuskan napas panjang. "Kan teler kan!"
"Yesya!"
"Mas! Nih anaknya teler beneran!"
Rendy yang baru datang langsung mengusap wajahnya. "Lagian sok berani amat minum begituan!"
"Berisik! Aku nggak teler! Cuma pusing dikit aja!" Sanggah Kaluna dengan mata terpejam.
"Udah ayo balik! Sya, barangnya jangan sampe ada yang ketinggalan." Rendy menarik lengan Kaluna untuk berdiri. Lantas ia merangkul bahu Kaluna agar tidak terjatuh.
"Oke." Balas Yesya.
Ketiganya meninggalkan tempat itu.
***
"Sya, mending lo ke atas duluan. Beresin kamarnya nih anak yang udah kacau dari pagi." Perintah Rendy.
"Oke Mas!" Yesya menurut.
Rendy mengeluarkan Kaluna yang hampir kehilangan kesadaran dari mobil. Setelah bersusah payah, akhirnya Rendy melangkah—bersama Kaluna yang ia rangkul meninggalkan basemen apartemen setelah mengunci mobilnya.
Mereka sudah sampai di lantai tempat unit Kaluna berada.
"Astaga HP gue ketinggalan di mobil!" Ujar Rendy. "Lun! Lun lo sadar kan? Dua pintu lagi unit lo Lun, lo jalan sendiri nggak papa ya? Gue mau ambil HP! Ada Yesya kok di dalem. Atau tunggu gue bentar disini ya?"
"Nomor..." Gumam Kaluna tak jelas.
"405 Lun! Oke gue ke bawah ya?"
"Hm."
Kaluna memencet bel. Yesya tak kunjung membukakan pintu. Dengan tingkat kesadaran yang rendah, Kaluna mencoba mengingat-ingat password unit apartemen yang baru ditempatinya selama satu minggu.
"Anda siapa? Kenapa berdiri di depan unit apartemen saya?"
"Hm? Ini unit apartemen akuuu" Racau Kaluna tak jelas. Demi Tuhan, kepalanya sangat berat!
"Are you drunk? Ah bukan urusan saya sih. Maaf sebelumnya, tapi tolong anda menyingkir dulu, saya mau masuk."
Kaluna mendekati lelaki asing itu dengan tertatih-tatih. Ya, lelaki. Meski kesadarannya sudah diambang batas, tetapi Kaluna yakin jika yang berbicara dengannya adalah seorang laki-laki.
Hidungnya mencium aroma parfum lelaki tersebut. Tiba-tiba Kaluna merasa mual. Dan sesuatu naik ke kerongkongannya.
HOEK!
Kaluna memuntahkan isi perutnya, sebelum kegelapan mengambil alih.
***
Hai aku debutin cerita Bluesy lagi!
Jujur ini kayaknya bakal lebih susah nulisnya dibanding cerita aku yang lain.
Tapi aku mau coba karena gak mau di zona aman terus-terusan.Aku mau spoiler, nanti ada satu couple aesdream disini. Selain itu, bakal banyak couple idol-actor yang muncul hihi.
Buat yang nunggu cerita aespa x 00l dream, nanti dulu ya masih aku pikirin alurnya. Udah gitu aku juga mikirin pekerjaan mereka biar nyambung ke alurnya hehe.
Gimana, lanjut gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Estrela || Jeno-Karina
Fanfiction[ JENO-KARINA ] Kaluna Andriana, aktris pendatang baru yang namanya masih merangkak. Meski memiliki wajah dan tubuh yang indah serta memiliki pengalaman menjadi bintang iklan sejak sekolah tak membuatnya mendapatkan peran yang penting. Airlangga Pr...