43. ⭐

1.5K 295 65
                                    

Mari budayakan meninggalkan jejak!
Tolong vote+komen🤗

Kalo bisa tolong baca online, ada fake socmed.

***

Suasana studio semakin ramai yang mana mayoritas diisi oleh para remaja. Stella dan Senandika juga mendengar kasak-kusuk dari pemeran lain di film Raja dan Ratu yang hadir selain mereka berdua. Belum lagi celotehan sang host yang pandai memanfaatkan situasi.

"Aduh, aduh. Jangan-jangan Raja dan Ratu ini mantanan ya, temen-temen? Atau TTM nih?" seru Renata—sang host dengan cengiran lebar.

Senandika melirik Stella yang menggertakkan giginya dengan gelisah. Ia harus segera mengambil alih situasi.

"Wah, ternyata kalian lebih dulu tahu. Padahal aku dan Stella udah rencanain ini sebelum project kami tayang. Tapi niat kami keduluan team Rumpi dulu ya, jadi sedih nih." Senandika terkekeh. Stella menatap lelaki itu dengan sorot keterkejutan yang langsung ia tutupi dengan baik. Well, she an actress after all.

"Dulu kami memang satu sekolah. Tapi aku sama Stella nggak pernah satu kelas dari kelas sepuluh. Seingatku foto itu diambil pas acara ulangtahun sekolah. Aku ikut ekskul jurnalistik waktu itu dan Stella adalah narasumber kami. Stella itu siswa terkenal di angkatan kami. Bahkan dia pernah jadi cover majalah remaja. Dan foto itu sebagai dokumentasi aja, kok. Kita hanya sekedar kenal setelahnya." jelas Senandika dengan tenang.

"Bener nih?" tanya Renata tak yakin.

"Bener, kok. Aku inget pernah diwawancarai sama Sena. Pas tau Sena debut jadi aktor, jujur aku agak kaget. Dan aku seneng karena akhirnya kami dapet kesempatan di satu project gini. Apalagi film ini kan ceritain percintaan anak SMA ya, bikin aku sama Sena suka flashback gitu pas syuting. Ya kan, Sen?" Stella menyenggol bahu Senandika dengan akrab.

Senandika menanggapinya dengan senyuman manis. "Bener bangeeeett"

"Padahal kita mau posting before-after gitu ya, Sen? Eh keduluan kalian. Jadi nggak surprise deh." Stella berpura-pura sedih.

"Ohhh okedeh, percaya deh percayaaaaaa" sahut Renata sarat akan sindiran.

Perbincangan selanjutnya pun kembali kondusif. Mungkin pembahasan tentang masa lalu mereka telah usai di sana. Tetapi bagi Stella dan Senandika, justru sebaliknya.

Ini baru permulaan.

***

Kaluna sudah tahu resiko menjadi seorang public figure sejak awal. Bahkan sebelum orangtuanya mengijinkan, mereka sudah menanyakan dan menjelaskan hal ini berulangkali padanya. Kaluna sudah paham dan siap saat itu. Selama setahun lebih, hidupnya pun aman-aman saja.

Tapi keadaan telah berubah sekarang.

Berkat perannya menjadi pelakor di series terkenal, nama Kaluna Andriana seketika melambung. Followersnya bertambah, pun dengan hujatan yang ia terima setiap hari.

Sungguh, Kaluna tidak mempermasalahkan hujatan-hujatan yang memenuhi kolom komentar di setiap postingannya. Tetapi Kaluna tak bisa bersikap biasa saja ketika para pembenci itu melakukannya secara langsung dan terang-terangan. Seperti saat ini contohnya.

Kaluna memiliki janji dengan Airlangga hari ini. Sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama karena kesibukan masing-masing. Karenanya, perempuan itu berinisiatif memasak untuk makan malam spesial bersama kekasihnya.

Kaluna sedang memilih bahan masakan di supermarket yang tak jauh dari apartemennya. Airlangga sudah berjanji akan menyusulnya setelah latihan. Saat ia sedang menilai kesegaran sayuran, seorang wanita berusia empat puluhan menegurnya.

Estrela || Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang