33. ⭐

1.5K 293 144
                                    

Mari budayakan meninggalkan jejak!
Tolong vote+komen🤗

Dimohon bacanya pas online ya, ada sedikit fake socmed 🙏🏻

***

Airlangga menajamkan tatapannya ketika mendengar ucapan Angkasa.

"Udah gue duga. Jadi, siapa dia?"

"Bapaknya, Maruli Nasution pernah jadi menteri di era presiden kelima. Dan ibunya Esmee Loise, wanita berkebangsaan Perancis." balasnya. "Tapi bapaknya udah nggak ada." imbuhnya.

Airlangga manggut-manggut.

"Tapi bukan itu yang bikin kaget. Keluarga dia punya Firma Hukum yang gede, Ngga. Karena bapaknya nikah sama bule dibanding sama perempuan yang dijodohin sama dia, pewarisnya jadi ke anak keduanya alias omnya dia. Mereka lima bersaudara, by the way. Tapi karena Dimitri nih salah satu dari dua cucu laki-laki mereka, jadi dia disayang banget. Makanya kelakukan bejatnya selama ini bisa ditutupi dengan baik."

Airlangga menaikkan alisnya. "Kelakuan bejat?"

"Jejak hitam dia lumayan, Ngga. Emang sinting sih nih orang kata gue."

"Jadi si brengsek ini bisa bebas karena keluarga dia pintar nutupin ya selama ini?" Airlangga terkekeh sinis.

Angkasa mengangguk pelan. "Lo tau? Keluarga mereka ada yang besanan sama Kapolri yang sekarang!!" seru Angkasa heboh. "Bahkan sepupu Dimitri juga ada yang jadi anggota DPR sekarang, Ngga. Dan nggak ada satu media atau publik yang tau asal-usul Dimitri. Sinting nggak, sih?"

Airlangga mengiyakan dalam hati.

"Jadi sekarang giliran gue buat nanya. Kenapa tiba-tiba lo mau cari tau tentang Dimitri? Elo diapain sama dia?" tanya Angkasa penuh selidik.

"Bukan gue." jawab Airlangga keceplosan.

Angkasa semakin penasaran. "Terus siapa?"

Airlangga memalingkan wajah. "Ya ada."

"Kalo lo nggak mau cerita, nggak bakal gue bantuin lagi ya!" ancamnya.

Airlangga menghela napas panjang. "Temen gue."

"Lo punya temen selain Leon, Ngga?" tanya Angkasa sangsi.

Angkasa tergelak ketika sang kakak mendelik padanya. "Lagian, lo selalu berdua aja sama si Leon. Kalo dia bukan playboy ya Ngga, lo berdua udah kayak pasangan homo tau nggak?"

"Sialan!" umpat Airlangga.

"Oke, kembali ke topik. Maaf, tapi gue harus bilang ini. Lo nggak bisa lawan Dimitri kalo cuma punya gue sama Bang Adin. Lo bakal mati tau nggak lo? Entah nyawa lo, karir lo atau yang lain."

"Gue tau."

"Minimal lo harus jadi menantu Ketum PBVSI, Ngga. Beliau politikus ternama dari partai gede. Gue denger-denger anak bungsunya demen lo, kan? Kalo lo jadi sama dia, Papa pasti bakal nerima lo lagi. Yakin gue." lanjutnya.

Airlangga berdecak. "Apaan sih!"

Angkasa terkekeh. "Ya terserah elo aja sih. Lo milih terpaksa nikah tapi bisa numpas Dimitri atau lo diem aja lanjutin karir lo dan nggak perlu nikah sama anaknya beliau." imbuhnya. "Lagian Dimitri bukan nyenggol elo, kan? Jadi yaudah, lo bantu sebisanya aja sih." Angkasa mengangkat kedua bahunya.

Airlangga terdiam. Batinnya berkecamuk.

***

"Repot-repot deh kamu, Sen. Padahal aku nggak sakit parah." ucap Kaluna saat Senandika berkunjung ke apartemennya malam itu.

Estrela || Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang