10. ⭐

1.7K 295 25
                                    

Mari budayakan meninggalkan jejak!
Tolong vote+komen🤗

***

Seluruh kancing kemejanya telah terlepas. Airlangga tak mendengarkan dengan jelas celotehan lelaki di sampingnya.

"Kalah aja masih sombong ya Airlangga ini." Dengkusnya. "Mentang-mentang disukain sama anaknya Ketua PBVSI merasa punya kuasa ya?"

Akhirnya Airlangga menoleh. "Lo ngefans banget kah sama body gue? Sampe gue ganti aja ditungguin." Senyum miring tersungging di bibirnya.

"NAJIS!"

"Kalo najis ya udah sana pergi. Lo merusak pemandangan." Usir Airlangga santai.

"Lo malu kan? Lo gengsi karena udah kalah dari gue makanya begini." Desaknya lagi.

"Hah?" Airlangga menyatukan alisnya. Lantas ia tertawa keras.

"Gue? Kalah dari lo? Minimal masuk tim reguler di timnas lah." Kekehnya.

"LO!" Lawan bicaranya murka.

Leon yang berada di pojok terkikik geli. Melihat pergerakan di sebelahnya, ia menahan lengan rekannya. "Jangan dilerai."

"Jangan dilerai? Kalo mereka berantem gimana? Yang ada kita semua dihukum tau nggak lo?" Balas Febri tak setuju.

Leon mengendik santai. "Angga nggak bakal biarin perdebatan itu jadi baku hantam kok tenang aja."

"Yakin banget lo?"

"Makanya sini aja. Sok atuh ditonton."

Kembali ke perdebatan dua manusia ini.

"Lo belom pernah pegang piala Proliga sejak lo jadi atlet profesional ya Lang, nggak usah sombong." Tekan lelaki itu dengan pongah.

"Terus?"

"YA GUE YANG DAPET DULUAN DIBANDING LO!"

"Ah, selamat ya Rangga. Lo dapet piala Proliga tanpa kontribusi apa-apa. Salut gue sama lo. Lo nggak main tapi dapet piala." Airlangga tersenyum manis yang dibuat-buat. "Dibanding nganggur, lo mending main film AADC Reborn nggak sih gantiin Nicholas Saputra?" Lanjutnya lagi.

Leon terbahak. Sedangkan Febri di sebelahnya hanya geleng-geleng kepala.

"BRENGSEK!!"

Rangga sudah melayangkan tinjunya ketika teguran sang kapten terdengar.

"RANGGA BERHENTI!" Tyo—sang kapten berdiri diantara keduanya untuk memberi jarak. "Tolong jangan ada perseteruan apapun. Mohon kerjasamanya. Jangan bersikap egois lagi mulai sekarang. SEA Games ada di depan mata. Kerjasama dan kekompakan kita itu penting. Kalian mau kasih yang terbaik buat negara kan? Kalau gitu, mulai sekarang jangan bawa-bawa masalah pribadi di Pelatnas. Paham?"

Airlangga mengangguk.

"Terutama kamu Rangga. Jangan memprovokasi Elang terus." Tambah Tyo.

Rangga berdecak. "Iya."

Omong-omong, Elang adalah nama panggilan Airlangga di timnas. Untuk membedakan panggilannya dengan Rangga dan untuk menghindari kesalahpahaman. Semua orang disini memanggilnya 'Elang' kecuali Leon tentu saja. Leon tetap kekeuh memanggil 'Angga' meskipun setelahnya ia mendapat delikan tajam dari Rangga. Airlangga sendiri sih masa bodoh, ia tidak pernah meributkan hal-hal yang kurang penting seperti nama panggilan.

"YANG SUDAH SIAP, SEGERA KE LAPANGAN!"

"SIAP KAPTEN!!"

***

Estrela || Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang