21. ⭐

1.5K 266 54
                                    

Mari budayakan meninggalkan jejak!
Tolong vote+komen🤗

***

"Lo beneran naksir tuh cowok, Lun?" Tanya Rendy ketika melihat manik Kaluna yang berbinar-binar menonton Airlangga sedaritadi.

Kaluna mengangguk dengan antusias. "Suka. Aku suka banget."

Rendy menyipitkan matanya. "Beneran naksir ternyata."

"Beneran lah!" Sungut Kaluna.

"Mau lo pacarin?"

Kaluna tak langsung menjawab. Kali ini ia menoleh dan menatap Rendy dengan serius. "Jujur, aku belum kepikiran kesana. Tapi aku pengen lihat Mas Banyu setiap hari. Aku selalu bahagia lihat dia. Aku harap, Mas Banyu juga bahagia ketika lihat aku."

Melihat kesungguhan di netra perempuan itu, Rendy mendengkus. "Bocah, sok cinta-cintaan."

Kaluna menatap sebal pada Rendy. Baru saja ia akan membalas, perkataan lelaki itu mengurungkan niatnya.

"Lun, ada lo disana." Tunjuk Rendy pada layar besar di seberang mereka.

"Hah?"

Kaluna mengikuti arah pandang Rendy, lantas ia terbelalak dan reflek menutup wajahnya.

"Kameramennya tau aje ye ada cewek bening." Cibir Rendy.

"Gimana ini Mas? Masih ada aku nggak?" Kaluna bertanya dengan panik. Wajahnya masih ia tutupi dengan telapak tangan.

"Udah ganti kok,"

"Yaampun malu banget! Mana lagi nggak pake masker. Semoga nggak ada yang tau aku.." Cicit Kaluna pelan.

"Kayaknya nggak ada yang tau sih. Kalaupun tau, emangnya kenapa? Orang lo lagi nonton voli, bukan lagi dagang narkoba." Balas Rendy sekenanya.

Lagi-lagi Kaluna merengut kesal karena perkataan manajernya.

***

"Lolos ke final! Selamat ya, Mas Banyu!" Ucap Kaluna dengan riang.

Airlangga berkedip-kedip lantas mengangguk. "Eum. Makasih,"

"Mas Banyu bener! Nonton pertandingan voli langsung tuh bener-bener seseru itu!" Ucap Kaluna dengan berapi-api.

Airlangga tersenyum. Tipis sekali, sampai perempuan di hadapannya tidak menyadari itu.

"Syukur deh kalo lo enjoy nontonnya. Eum.. makasih udah datang." Ucapnya dengan tulus.

Manik Kaluna semakin berbinar. "Sama-sama!"

"Lo.. nggak ada syuting emang?" Kali ini Airlangga merendahkan nada suaranya agar tak ada yang mendengar ucapannya selain Kaluna. Omong-omong, mereka sedang berdiri di lorong dekat locker room tim Indonesia. Mengapa Kaluna bisa berasa di sana? Tentu saja semua ini berkat Rendy.

"Enggak ada. Hari ini aku free." Jawabnya.

Airlangga manggut-manggut lantas bertanya, "Lo nggak takut ketahuan orang-orang?"

"Ngapain takut? Aku cuma nonton voli, bukan dagang narkoba." Kaluna nyengir.

Airlangga mendengkus. "Bocah."

"Mas Banyu.." Panggil Kaluna dengan malu-malu.

Airlangga menaikkan satu alisnya. "Apa?"

"Mas Banyu keren. Keren banget! Setter ternyata sekaren itu!" Puji Kaluna dengan tulus.

Sesaat, Airlangga tertegun. Tak lama, ia membalasnya dengan senyuman. "Kan, gue bilang juga apa." Balasnya sombong. "Btw, makasih atas pujiannya."

Kaluna mengangguk dengan salah tingkah. Tidak bisa. Kaluna tidak bisa menghadapi Airlangga yang ramah seperti ini. Rasanya ia ingin berteriak sekarang juga saking senangnya.

Estrela || Jeno-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang