Estrela (n.)
Bintang dalam bahasa Portugis.***
23-24
Airlangga melirik papan skor pertandingan. Sial, timnya tertinggal satu poin dan parahnya lagi, tim lawan sudah berada di posisi match point. Butuh satu poin lagi bagi lawannya untuk memenangkan pertandingan ini.
Tidak.
Airlangga tidak akan membiarkan itu terjadi.
Setelah menerima operan dari Libero, Airlangga sedikit melompat dan bersiap memberikan umpan pada rekan satu timnya yang sudah bersiap memukul bola di depan net.
24-24
"TIDAK DISANGKA-SANGKA! SETTER JAKARTA PERTAMINA PERTAMAX MELAKUKAN SETTER DUMP! AIRLANGGAAAAAAAAA"
"Bagian menariknya bung, sekarang poin kedua tim imbang! Pertandingan semakin sengit mengingat kita sudah di akhir set ketiga dan terjadi deuce!"
"SIAPAKAH YANG AKAN MELAJU KE BABAK FINAL??"
Dua komentator saling bersahut-sahutan.
"GOOD JOB NGGA!" Teriak sang kapten saat mereka semua berpelukan di tengah lapangan. "AYO MENANGIN INI DAN MAJU KE FINAL!!" Serunya.
"YOSSSHHHHHHHHHH!!!"
Semuanya menjawab dengan semangat.
Tipuan Airlangga berhasil menambah poin untuk timnya dan menyamakan kedudukan. Saatnya merebut poin kembali dan memenangkan pertandingan!
***
"Ayo Ngga, udah disuruh balik sama coach."
Tak ada balasan.
"Gue nggak bisa ngehibur lo, tapi kita bisa menangin Proliga lain kali kok Ngga. Semangat."
Airlangga masih membisu.
"Yaudah gue ke bus dulu ya. Lo kudu cepet nyusul sebelum dimarahin. Dah!"
Airlangga menarik napasnya dalam. Ya, mereka bisa memenangkan kompetisi ini lain kali. Ia bangkit dan berjalan keluar GOR Sentul menuju bus timnya berada.
Sepanjang perjalanan, Airlangga sama sekali tak bisa tidur seperti rekannya yang lain. Ia bergelut dengan pikirannya sendiri.
Setelah beberapa lama, bus itu sampai di GOR Simprug. Semua pemain dan staff keluar dari bus satu persatu. Setelah ini, mereka akan mengadakan evaluasi terlebih dahulu.
Airlangga mendesah pelan. Ia ingin segera mandi dan menempel pada ranjang kesayangannya.
***
Airlangga sampai di apartemennya setelah satu jam lebih mendengar 'ceramah' dari pelatih.
Tiba-tiba langkahnya terhenti. Airlangga memicingkan netranya. Siapa perempuan yang berdiri di depan pintu unit apartemennya? Airlangga melanjutkan langkahnya dan bergerak mendekati sosok asing itu.
"Anda siapa? Kenapa berdiri di depan unit apartemen saya?"
"Hm? Ini unit apartemen akuuu"
Satu alis Airlangga terangkat ketika mendengar gumaman tak jelas perempuan itu. Terlebih, kondisi perempuan itu jauh dari kata baik-baik saja.
"Are you drunk? Ah bukan urusan saya sih. Maaf sebelumnya, tapi tolong anda menyingkir dulu, saya mau masuk."
Cmon, Airlangga sudah tidak sabar untuk merebahkan tubuhnya.
Dahinya mengerut ketika perempuan itu menipiskan jarak diantara mereka. Sebelum tubuh mereka menempel, tangan Airlangga menyentuh bahu perempuan itu untuk-
HOEK!
-melebarkan jarak diantara mereka.
Sial. Sial. Sial.
Setelah timnya tak lolos ke babak final, sekarang jaketnya menjadi tempat pembuangan oleh perempuan asing. Kenapa hari ini Airlangga sangat sial?
***
***Hai aku debutin cerita Bluesy lagi!
Jujur ini kayaknya bakal lebih susah nulisnya dibanding cerita aku yang lain.
Tapi aku mau coba karena gak mau di zona aman terus-terusan.Aku mau spoiler, nanti ada satu couple aesdream disini. Selain itu, bakal banyak couple idol-actor yang muncul hihi.
Buat yang nunggu cerita aespa x 00l dream, nanti dulu ya masih aku pikirin alurnya. Udah gitu aku juga mikirin pekerjaan mereka biar nyambung ke alurnya hehe.
Kalo ini lanjut, menurut kalian enaknya aku bikin satu part buat informasi mengenai voli atau aku kasih penjelasan di bawah di tiap chapter yang ada scene pertandingannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Estrela || Jeno-Karina
Fanfiction[ JENO-KARINA ] Kaluna Andriana, aktris pendatang baru yang namanya masih merangkak. Meski memiliki wajah dan tubuh yang indah serta memiliki pengalaman menjadi bintang iklan sejak sekolah tak membuatnya mendapatkan peran yang penting. Airlangga Pr...