Haii, apa kabar? Masih semangat baca ceritanya?:)
Jangan lupa follow, vote, dan komen❤️
Selamat membaca<3
***
Uhuk! Uhuk!"Tuh kan, bunda. Al bilang juga apa, bunda nggak boleh terlalu capek" Tegur alister pada ibunya yang saat ini sedang tidak enak badan.
"Bunda cuma batuk, bentar lagi pasti sembuh, kan bunda udah minum obat" balas ibunya.
"Alister belum berangkat sekolah?" Tanya bundanya.
"Hari ini Al dirumah aja, bund"
Stevaina tampak tidak menyetujui ucapan anaknya "Jangan malas-malasan, sana berangkat ke sekolah. Kan hari ini pembagian raport"
"Bunda lebih penting daripada raport"
"Den alister tenang aja, bibi yang bakal jagain non vaina dirumah" ujar sang bibi tiba-tiba datang ke kamar vaina dengan membawa sarapan pagi.
"Tuh,, ada bi ineng yang nemenin bunda"
"Benar ya, bi? Jagain bunda baik-baik" peringatnya.
"Siap den" kata bi ineng mengacungkan jempolnya pada alister.
Kira-kira 1 jam setelah alister dan atlas berangkat ke sekolahnya. Sekala meminta izin pamit kepada sang ibu, pengambilan raport kali ini tampaknya sekala yang akan mewakili vaina mengambil raport adik-adiknya di SMA tunas bangsa.
"Bunda, sekala pamit" ujarnya mencium punggung tangan ibunya.
"Hati-hati, sekala"
"Siap, bund. Bunda baik-baik dirumah" ucap sekala sambil berjalan keluar dari kamar ibunya.
Selang beberapa menit sekala akhirnya sampai di halaman Smansa, terlihat sudah banyak wali dari siswa-siswi yang hadir untuk mengambil raport, setelah memarkirkan mobilnya, sekala ikut berkumpul dengan para wali murid.
"KEPADA SISWA-SISWI KELAS 10-12 HARAP BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG JUGA"
Mendengar pengumuman itu para siswa-siswi berbondong-bondong berjalan ke lapangan sekolah, sebagian ada yang was-was takut rangking nya akan turun, sebagian ada yang sibuk merapalkan doa semoga nilainya lebih baik dari nilai yang lalu, dan ada juga siswa yang terlihat santai seperti acuh tak acuh mengenai hasil raportnya, contohnya saat ini adalah atlas.
Anak laki-laki itu berjongkok di keramaian mencari perlindungan karena sinar matahari pagi yang sangat menerpa.
Berhubung atlas adalah siswa dari kelas XI MIPA 2 jadi barisan kelasnya berada di sebelah barisan kelas XI MIPA 1. Dari posisinya sekarang, atlas bisa leluasa memperhatikan stella yang sibuk mengobrol dengan temannya.
"Stell, lo di perhatiin tuh dari tadi" Kata salah satu temannya memberitahu.
"Siapa?" Tanya Stella.
"Tuh" temannya menunjuk ke arah atlas.
Sadar sudah ketahuan memperhatikannya secara diam-diam, atlas mengalihkan pandangannya ke arah kelas XI MIPA 3, sementara perempuan itu salah tingkah dibuatnya.
"Las, berdiri ntar lo dimarahin" ujar seorang teman sekelasnya.
Tanpa menjawab, atlas kemudian berdiri dengan seragam yang dikeluarkan, dasi yang tidak terpasang di kerah bajunya, serta rambut yang acak-acakan.
"Ssst" panggil atlas dengan bahasa isyarat kepada satu orang siswi kelas sebelah.
"Eh demi apa, gue di panggil nggak, sih?" Ujar perempuan itu kegirangan dengan berbisik kecil kepada temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Teen Fiction"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"