Hai, udah siap baca bab ini?
Sebelum baca yuk follow, vote, dan komen:)
Selamat membaca<3
***
"Mau ke rumah dulu atau langsung pulang?" Tanya stella begitu turun dari motor besar milik atlas.
Belum sempat atlas menjawab, suara berat dari belakang mengalihkan fokus mereka.
"Kamu dari mana, stella?" Tanya ayahnya dengan nada sedikit ketus.
Stella menoleh "Eh, ayah. Stella dari__"
"Masuk!" Sentak ayahnya.
Justru stella tampak bingung dan terkejut, pasalnya ayahnya tidak pernah berbicara dengan nada seperti itu apalagi membentaknya.
"Kenapa, yah?"
"Ayah bilang masuk!" Sentak laki-laki itu.
"Om, jangan marahin stella. Ini salah saya yang telat__"
"Diam kamu!" Sentak ayah dari stella membantah penuturan atlas.
"Ayah kok gitu?" Lagi-lagi Stella bertanya.
"Kamu masuk, Stella! Kamu nggak dengar ayah suruh masuk dari tadi?!"
Dengan perasaan penuh kekecewaan, stella berlari memasuki rumahnya.
Setelah melihat anaknya sudah benar-benar masuk ke dalam rumah, perlahan laki-laki itu mendekati atlas.
"Saya perlu bicara sama kamu" ujarnya.
"Silahkan, om" setuju atlas.
"Tolong jauhkan anak saya"
Atlas pastinya terkejut dengan permintaan dari ayah stella, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja laki-laki di hadapannya bersikap dingin dan meminta nya untuk menjauh dari stella.
"Maaf, salah saya apa, om?" Tanya atlas.
"Saya nggak suka kamu dekat-dekat dengan stella"
"Tapi alasannya apa, om?"
Sebelum meninggalkan atlas yang masih berada di depan rumahnya, laki-laki itu memberi peringatan sekali lagi "Jauhkan anak saya".
Remaja laki-laki itu tidak menjawab dan masih terus berpikir apa kesalahannya, lantas seorang laki-laki yang berada di depannya kembali membuka pembicaraan "Kamu boleh pergi dari rumah saya"
Setelah mengatakan itu ayah dari anak perempuan tersebut langsung memasuki rumahnya, dan atlas langsung bergegas pulang meski tanda tanya besar masih memenuhi kepalanya.
"Pergilah atlas, ini demi kebaikan mu agar kamu tidak semakin kecewa nantinya" batin laki-laki itu ketika melihat atlas sudah meninggalkan pekarangan rumah besarnya.
"Ayah!" Jerit stella menghentikan langkah ayahnya yang hendak menuju lantai 2.
"Stella kecewa sama ayah"
"Ayah kenapa tiba-tiba minta atlas buat jauhin stella?"
"Biarkan atlas menjauh, dia sudah cukup terluka karena ayah" Jawab laki-laki itu.
"Ayah nggak mau dia semakin terluka kalau tau kenyataannya nanti" lanjutnya.
Stella mengerutkan keningnya, tidak paham dengan maksud ayahnya.
"Terluka, maksud ayah?"
"Nanti kamu akan paham sendiri dengan maksud ayah hari ini"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Teen Fiction"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"