Hai semua🥰
Ketemu lagi di bab kali ini, semoga kalian suka cerita di bab ini:)
Vote yuk!
Komen juga!
Biar tambah semangat up nya, hehe
Selamat membaca<3
***
Kilas balik...
Vaina meraih ponselnya yang berada diatas nakas ruang rumah sakit, mengotak-atik ponselnya lalu menyambung sambungan telepon pada sang suami.
Tidak butuh waktu lama sambungan itu pun terhubung "hallo, kenapa sayang?"
"Kamu jadi pulang hari ini kan, sayang?" Tanya vaina lewat sambungan telepon.
"Jadi dong, sebentar lagi udah mau take of"
"Oh iya, kamu langsung ke rumah sakit jaya abadi aja ya, ka"
"Kamu udah dirumah sakit? Diantar siapa? Baik-baik aja kan? Udah lahiran belum?" Tanya afka bertubi-tubi.
"Tadi dianterin pak dirman sama bi ineng, aku baik-baik aja, ka. Tadi kata dokter udah pembukaan enam"
"Bentar lagi dong. Oh iya, kamu masih ingat kan nama untuk anak kita?"
"Nggak mungkin aku lupa, nama yang udah kamu siapin sejak usia kehamilan aku tujuh bulan,kan?" Kata vaina terkekeh.
Afka ikut terkekeh dari sana "iya, nama itu aku pikirin dengan susah payah sampai nggak tidur semaleman".
"Kira-kira kamu bakal cepat nggak pulangnya?" Tanya vaina lagi.
"Semoga aja, tungguin aku ya. Sekala sama alister aman kan?"
"Aman, mereka sama bi ineng lagi makan"
"Doain aku supaya bisa ketemu anak ketiga kita"
"Aku selalu doain setiap kamu kerja, sebelum take of jangan lupa cek keamanan pesawatnya, jangan lupa berdoa juga"
"Iya istriku, yaudah aku matiin dulu telfonnya, iloveyou"
"Iloveyou to, kabarin aku kalau udah sampai".
Pak dirman dan bi ineng adalah sepasang suami istri yang sudah lama bekerja dirumah vaina dan afka, karena orang tua vaina tidak tinggal di kota tempat tinggal mereka begitu juga dengan orang tua afka yang berada di luar kota, jadi mereka sudah menganggap pak dirman dan bi ineng sebagai bagian dari keluarga mereka.
***
Para awak kabin Mandala airlines beserta pilot dan co-pilot kini berjalan beriringan menuju pesawat. Begitu tiba di pesawat, pramugari bersiap menyambut penumpang sedangkan pramugara mempersiapkan segalanya untuk penerbangan kali ini.
"Jangan lupa periksa keamanan pesawat, jangan sampai ada kendala dan terjadi hal yang tidak di inginkan" peringat kapten afka kepada salah seorang pramugara.
"Baik, capt" jawab pramugara dengan name tag Louis Purnama.
Louis segera memeriksa segala kelengkapan pesawat, dokumen, dan standar kelayakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Teen Fiction"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"