SAMPAI JUMPA LAGI JENDERAL

5.5K 504 53
                                    

Haii:)

Siap baca bab kali ini?

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragrafnya biar rame dan author makin semangat buat nulis ceritanya:)

Selamat membaca:).

***

Titania sudah menyiapkan seragam dan keperluan yang akan dibawa oleh sadewa, setelah selesai urusan seragam, titania beralih ke dapur guna untuk menyiapkan sarapan untuk sang suami yang akan segera bertugas. Seperti jadwal kerjanya bahwa hari ini Sadewa akan berlayar ke lebanon, setelah melihat daftar nama-nama penumpang ternyata tertera nama dua orang yang mengalihkan perhatiannya yaitu jenderal Felix dan dokter eleeyya.

"Makanan siap" seru titania sambil meletakkan piring berisi sarapan yang telah ia masak ke atas meja makan.

"Dimakan sampai habis, nggak boleh nyisa"

Sadewa terkekeh "Emang kapan aku pernah nyisain makanan yang kamu masak?"

Titania membalas kekehannya, kemudian memasukkan nasi dan lauk ke dalam piring Sadewa.

"Oh iya sayang aku lupa bilang sama kamu" ujar sadewa tiba-tiba menghentikan aktivitasnya.

"Apa?" Tanya titania.

"Ternyata jendral Felix sama istrinya salah satu penumpang aku hari ini"

"Bagus dong" jawab Titania dengan raut wajah ceria.

"Kapan pulangnya?"

Sadewa menggeleng "Masih belum tentu, tergantung kaptennya sih"

Titania mengangguk paham, mau bagaimana lagi ini sudah menjadi resikonya menjadi istri dari seorang nahkoda, ia harus siap ditinggal-tinggal.

Selesai makan kemudian sadewa kembali merapikan seragamnya yang sudah melekat sempurna di tubuh tegapnya, lalu titania mengantarkan Sadewa keluar rumah, seperti biasa, orang yang ditugaskan untuk menjemput Sadewa sudah sampai lalu sadewa berpamitan kepada istrinya.

"Kamu baik-baik di rumah, ya? Jaga ibu dan jaga diri kamu baik-baik"

"Ingat kata dokter kamu nggak boleh terlalu capek, harus banyak istirahat"

"Iya, kamu juga hati-hati" peringat Titania menyalami tangan sang suami dan dibalas pelukan oleh sadewa.

Mobil hitam itu mulai menjauh dari pekarangan rumahnya, Titania melambaikan tangannya dan dibalas lambaian tangan oleh sadewa dari dalam mobil.

Dilain tempat, stevaina dan ketiga anaknya sedang sibuk mengurus keberangkatan jenderal dan dokter itu. Meski belum siap rasanya harus meninggalkan anak dan cucu-cucunya tetapi mau bagaimana lagi, apa boleh buat, dua orang itu juga harus bertanggungjawab atas tugas masing-masing.

"Kok cepat banget sih berangkatnya, nek" ujar sekala terdengar lesu.

"Nenek harus dinas lagi, kemarin aja udah di telepon sama pihak rumah sakit katanya banyak pasien-pasien yang butuh pertolongan" jawab eleeyya.

"Tapi kan masih ada dokter yang lain nek" sahut alister.

Eleeyya terkekeh "Dokter yang lain masih banyak, tapi keahliannya beda sayang"

"Janji ya nek, bakal balik lagi kesini" sahut atlas.

"Iya, nanti kalau nenek sama kakek dapat cuti pasti bakal pulang lagi" jawab eleeyya.

"Kalian nggak mau antar kakek sama nenek ke pelabuhan?" Bukan eleeyya yang bertanya melainkan Felix yang tiba-tiba datang.

"Mau nya ikut kakek" jawab atlas seperti serius.

CAPTAIN'S DEPOSIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang