Halo teman-teman❤️
Sebelum baca diwajibkan follow ya, supaya dapat notif ketika up bab selanjutnya.
Jangan lupa vote dan komen!
Karena satu vote dari kalian sangat berarti bagi author😌
Selamat membaca<3
***
Di pagi yang cerah, orang-orang sudah mulai sibuk dengan aktivitas dan pekerjaan masing-masing. Yang harus ke kantor, perusahaan, sekolah, kampus, toko, atau apapun itu.
Seorang pengendara motor sport berwarna hitam, membelah jalanan kota yang masih belum terlalu ramai. Sambil mendengarkan lagu kesukaannya menggunakan earphone di dalam helm full face nya.
"Tolong!!!"
"Lepasin gue! Kalian semua mau gue laporin polisi?!" Ancam gadis itu kepada preman-preman yang mengerubungi nya.
Bukannya takut, preman itu malah tertawa mendengar ancaman dari mangsanya "Silahkan, tapi sebelum kamu laporin kita ke polisi, kamu harus senang-senang dulu sama kita".
"Nggak! Lepasin gue! Tolong!!!" Gadis itu terus menjerit, berharap akan ada seseorang yang mendengarnya.
"Teriak yang kencang, masa segitu doang suaranya" ujar seorang preman meremehkannya.
"TOLONGIN GUE, SIAPAPUN YANG LEWAT, TOLONG!!!"
Atlas menghentikan motornya secara mendadak, meski tidak mendengar apa-apa karena earphone dengan volume yang sangat kencang masih menancap di telinganya, tetapi ia masih bisa melihat seorang perempuan memberontak kepada preman-preman yang mencekal kedua tangannya.
Tidak tinggal diam, atlas langsung turun dari motornya.
Bugh!
Preman yang sedang mencekal pergelangan tangan gadis itu langsung tersungkur ke jalanan akibat mendapatkan pukulan dari atlas.
Preman-preman yang lainnya tidak terima temannya di hajar oleh laki-laki berseragam SMA tersebut, mereka melayangkan pukulan tepat mengenai sudut bibir lelaki itu.
Atlas menyentuh cairan merah yang mengalir dari sudut bibirnya dengan amarah yang memuncak.
"Bangsat!" Sarkas atlas kemudian kembali melayangkan pukulannya kepada sekumpulan preman yang berusaha menghabiskannya.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Satu per satu dari preman-preman itu mulai kewalahan menghadapi lelaki remaja itu, tenaga nya yang sangat kuat ketika amarah sedang melanda dalam dirinya.
"Cabut" ucap salah satu preman kepada temannya.
"Gue tandain lo!" Lanjutnya lalu pergi meninggalkan atlas dan gadis yang gemetar hebat karena ketakutan.
"Lo nggak apa-apa?" Tanya atlas saat menghampiri gadis yang mengenakan seragam SMA seperti dirinya.
Yang ditanya malah diam, tidak menjawab dan masih memejamkan mata dengan tangan yang menutupi wajahnya.
"Lo baik-baik aja kan?" Tanya atlas lagi.
"Pergi! Gue mohon jangan apa-apain gue!" Kata gadis itu memohon sambil menangis ketakutan.
"Hey, Lo tenang ya. Ada gue disini, mereka udah pergi" sahut atlas lalu memeluk gadis yang sedang ketakutan itu.
Meskipun terkesan lancang memeluk perempuan yang tidak dikenalinya tanpa izin, tetapi atlas memberikan pelukan
supaya gadis itu lebih tenang sedikit, atlas merasa kasihan karena sekujur tubuhnya gemetar, terlihat sekali bahwa dia sangat takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Teen Fiction"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"