DAN, SELAMAT TINGGAL

4.1K 446 36
                                    

Haiii:)

Sebelum baca part ini, sekedar saran siapin tisu bagi yang mudah baper:)

Jangan lupa vote dan komen.

Selamat membaca<3

***

Stevaina memasuki ruang rawat Pati, matanya sembab, hidungnya memerah, dan wajahnya sangat pucat. Bulan dan Pati  menoleh ke arah pintu, melihat menantunya yang berdiri disana. Karena stevaina tak kunjung beranjak dari sana, bulan lantas berkata "Stevaina, kamu kenapa, nak?"

"Vaina, ayo kesini. Kamu kenapa menangis? Apa karena penyakit papa? Papa sudah sembuh, nak. Papa sudah diizinkan oleh dokter untuk pulang hari ini" Ucap Pati memberi tahu kondisinya kepada stevaina.

Stevaina tidak menjawab, perempuan itu malah kembali mengeluarkan air matanya.

"Pa, Ma" ucap vaina seraya perlahan berjalan mendekati Pati dan Bulan.

Setibanya perempuan itu dihadapan kedua mantan mertuanya, stevaina memeluk bulan. Tangisnya semakin menjadi-jadi. Bulan mengusap-usap punggung Stevaina dengan lembut, berusaha menenangkannya, lalu setelah itu baru bertanya apa penyebab mantan menantunya menangis seperti ini.

"Afka, Pa, Ma"

"Kenapa Afka? Dia menyakitimu lagi?!" Tanya Pati.

Stevaina menggeleng lemah, dengan air mata yang terus mengalir deras.

"Lalu?"

Stevaina tak bisa menjelaskan kepada orang tua mantan suaminya. Stevaina memberikan sebuah kertas yang terlipat rapi, yang dititipkan oleh afka semalam.

"Apa ini?" Tanya bulan.

"Dari Afka, katanya untuk papa sama mama" jawab stevaina.

Pati mengambil kertas itu, membuka lipatan rapihnya dengan hati-hati.

Untuk: Papa dan mama
Dari: anak tunggalnya yang brengsek, bejat, jahat, dan memalukan. Yang selalu menyusahkan papa dan mama.

Mama, terimakasih telah melahirkan afka ke dunia ini. Terimakasih sudah bersedia merawat, menjaga, dan membesarkan afka. Terimakasih telah sabar dengan semua sikap, sifat, dan tingkah laku afka, dari semasa pertama sekolah sampai afka menikah dan punya anak. Maaf atas semuanya, Mama. Mungkin mama kecewa atas semua yang afka lakukan terhadap istri sah, afka. Tapi, percayalah, Ma. Jauh dari lubuk hati afka yang paling dalam, afka sangat menyesali perbuatan itu. Mama adalah mama terbaik di seluruh penjuru dunia, afka merasa menjadi anak yang paling beruntung bisa dilahirkan dari rahim seorang perempuan sehebat mama.

Dan Papa, terimakasih sudah mendidik, melatih, dan mengajari tentang banyak hal kepada anakmu yang brengsek ini. Maaf kalau afka sering kali membuat papa marah dan kecewa dengan tingkah laku afka. Afka selalu menyusahkan papa, saat SMA, papa berkali-kali mendapat surat panggilan dari pihak sekolah karena anak mu yang nakal ini. Papa adalah pahlawan dalam hidup afka yang kurang menyenangkan ini, papa adalah penopang utama dalam kehidupan afka. Mohon maaf yang sebesar-besarnya, Pa. Maaf jika afka tidak sesuai dengan apa yang papa harapkan, maaf selalu merepotkan papa, dan maaf telah menyakiti menantu kesayangan mu, Pa. Semalam afka tidak sengaja melihat mama dirumah sakit yang sama dengan atlas, lalu afka mengikuti mama diam-diam, ketika mama memasuki salah satu ruangan. Afka hanya bisa mengintip dari luar, Pa. Afka melihat papa yang terbaring di dalam ruangan itu, papa sedang sakit, ya? Lekas sembuh ya, Pa. Jangan lama-lama sakitnya, kasian mama.

Papa dan mama adalah orang tua yang hebat, kalian terbaik, Pa, Ma. Sekali lagi maafkan semua kesalahan-kesalahan afka. Titip anak-anak ya, Pa, Ma? Titip, Sekala, Alister, Selatan, Dan atlas. Pantau mereka, jangan biarkan mereka kesusahan.

CAPTAIN'S DEPOSIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang