Hiluwwwww<3
Siap dengan bab kali ini?
Jangan lupa vote dan komen yaaaaaa:)
Selamat membaca❤️
***
Setelah mendapat laporan dari anggotanya mengenai penemuan korban tenggelamnya kapal Cornellia, Pati beranjak dari rumah sakit, dan saat ini ia sedang berada di lokasi guna untuk memastikan korban yang ditemukan.
"Bagaimana hasilnya?" Tanya Pati dengan suara tegasnya.
"Siap komandan, jenderal Felix dan istri kami temukan dalam keadaan yang sudah tak bernyawa" jawab anggota polisi itu.
Pati kecewa, harapannya mungkin terlalu besar mengharapkan Felix dan eleeyya ditemukan dalam keadaan selamat, "Lalu bagaimana dengan korban yang lain?"
"Sebagian sudah ditemukan, tapi korban yang belum ditemukan lebih banyak lagi, komandan"
Jenderal polisi bintang 4 itu menghela nafas berat "Siapkan dua peti untuk jenazah jenderal Felix dan dokter eleeyya" perintahnya.
"Laksanakan, komandan"
Fokusnya teralih ketika mendengar suara tangisan yang tak jauh darinya, pati menoleh, mendapatkan seorang perempuan muda dan seorang perempuan paruh baya berdiri di pinggir laut.
"Manusia datang dan pergi, meski tanpa pamit atau tanpa persetujuan dari orang yang akan ditinggalkan, mereka akan tetap pergi" ujar Pati tiba-tiba menghampirinya.
"Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk kita yang tinggal"
Titania dan ibunya menoleh menghadap pati, sepertinya dua orang itu tidak mengenali laki-laki ini.
"Apa masih ada hari baik untuk saya? Apa tuhan masih peduli dengan saya?" Balas titania dengan nada rendah.
"Kenapa tidak?"
Titania membalasnya dengan senyum getir, kemudian menjawab "Ini kedua kalinya saya kehilangan orang yang saya cintai dengan peristiwa yang sama"
"Dulu laut mengambil kekasih saya hingga saat ini laut tak pernah mengembalikannya, lalu sekarang, laut juga mengambil suami saya"
"Nasib mu hampir sama dengan menantu saya" ujar Pati.
"Tapi yang membedakan, laut selalu mengembalikan orang-orang yang menantu saya cintai"
Lagi-lagi Titania tersenyum getir "Semoga kali ini semesta berpihak pada saya"
Pati menepuk pundak perempuan itu beberapa kali dengan pelan "Jangan menyerah"
"Terimakasih"
Pati mengangguk kemudian pergi.
Dilain tempat, stevaina terus menangis di samping atlas yang tertidur pulas. Tidurnya sangat nyenyak sehingga membuatnya beberapa hari tak melihat wajah ibunya yang sudah semakin pucat, mata ibunya yang sudah semakin sembab dan begitu juga dengan kedua kakaknya yang tak pernah meninggalkan rumah sakit selama beberapa hari ini.
Drttt! Drttt! Drtt!
"Halo, pa, Ada apa?"
"Felix dan eleeyya sudah ditemukan, nak. Jenazahnya sudah sampai di rumah dan akan segera di kebumikan"
Mendengar pertanyaan itu, stevaina sontak berdiri dari duduknya. Tak lagi menghiraukan atlas yang masih setia memejamkan matanya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, perempuan itu berlari begitu saja meninggalkan ruangan. Membuat sekala maupun alister mendadak kebingungan dan ikut panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Teen Fiction"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"