KEMBALINYA SEORANG KAPTEN

4.4K 327 4
                                    

Hii, ketemu lagi:)

Mohon dukungannya ya, supaya bisa up terus dan semangat nulis cerita nya😌

Jangan lupa follow:)

Vote dan komen juga❤️

Selamat membaca<3

***

Sebab, yang abadi dari pertemuan hanyalah perpisahan

***

"Bunda, atlas berangkat!" Seru anak laki-laki berusia 17 tahun dari teras rumah nya.

"Iya hati-hati, sayang!" balas vaina dari rumah sambil terburu-buru keluar menuju teras.

"Bunda juga hati-hati dirumah" ujar atlas, lalu mendaratkan sebuah kecupan ke pipi kanan bundanya.

Stevaina mengangguk, sementara atlas menyalakan motor sport berwarna hitam nya lalu menancapkan gas.

Sebelum benar-benar keluar dari pekarangan rumah megah nya, ia di berhentikan oleh teriakan seseorang yang mengatakan "WOY BOCIL! TUNGGUIN GUE!"

"Apa sih lo! Gue bukan bocil" kesal atlas.

"Di bilang tungguin malah main cabut aja" ujar alister ikutan kesal.

"Gue nebeng" lanjutnya.

Karena malas berdebat dengan kakak kedua nya itu, atlas mengizinkan alister berangkat ke sekolah bersama nya hari ini.

Namun, di tengah perjalanan munculah konflik antara keduanya yang disebabkan oleh atlas.

"Ngapain berhenti?" Tanya alister.

"Turun" perintah atlas.

Alister membelalakkan matanya "Bensin lo habis?" Tanya alister.

"Turun aja dulu"

Alister menghela nafas kasar, turun dari motor adiknya lalu berdiri di samping.

Melihat pergerakan sang kakak sudah berdiri di jalanan, sontak atlas kembali menyalakan motornya bersiap untuk tancap kembali.

Atlas sedikit terkekeh kala menatap wajah alister "Selamat menunggu jemputan alister yang ganteng sejagad raya" goda nya lalu menancapkan gas nya.

"WOI! ANJING LO ATLAS! GUE NAIK APA BANGSAT!"

"BODO AMAT! GUE MAU JEMPUT CEWE GUE! Ledek atlas sambil menjalankan motornya sedikit pelan.

Demi apapun saat ini alister kesal bukan main, menyesali keputusannya untuk berangkat sekolah bersama adiknya hari ini.

"Durhaka lo jadi adik" gumam nya.

Sementara atlas, sangat bersemangat untuk sekolah hari ini. Tidak biasanya dia bangun pagi-pagi menyiapkan segala persiapan seperti seragam, buku, sepatu, dan alat sekolah lainnya.

Begitulah kedua anak laki-laki itu ketika di belakang sang ibu, sering menjahili satu sama lain.

Akhirnya remaja laki-laki itu sampai ditujuan yang sedari tadi jalannya dituntun dengan mengikuti arahan sharelook yang di kirimkan seseorang padanya.

CAPTAIN'S DEPOSIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang