PENYESALAN

6.8K 651 89
                                    

Hai:)

Siap dengan bab kali ini?

Absen dulu pake Askot kalian:)

Jangan lupa vote dan komen:)

Selamat membaca<3

***

"Gue nggak mau jadi gembel kayak gini" gumam gadis perempuan yang berjalan menyusuri jalanan seorang diri.

"Dulu hidup gue serba ada! Serba berkecukupan, mau apa aja langsung dapat! Sekarang jangankan tempat tinggal, buat beli makan untuk hari ini aja gue nggak punya!"

"Mana udah bau banget lagi! Dari kemarin nggak mandi, semalam tidur di jalanan! Badan gue jadi sakit-sakit"

"Semua gara-gara laki-laki tua bangka itu!" Kesalnya menghentakkan kakinya di jalanan.

"Papa juga! Kenapa sih harus punya mertua yang kayak gitu! Nyusahin orang aja! Rumah disita, fasilitas disita, semua aset-asetnya juga disita!" Tungkasnya lagi.

Shafa terus berjalan menyusuri jalanan tanpa arah, bahkan dirinya saja tidak tau harus kemana saat ini. Keluarga tidak punya, sahabat atau pun teman tidak punya. Ibu dan ayahnya sudah mendekam di penjara, jadi tinggalah anak itu seorang diri luntang-lantung di jalanan.

Pandangannya terhenti kala melihat seseorang yang sangat ia kenali, "KAK ALISTER!"  Jeritnya.

Anak laki-laki itu menoleh ke arah sumber suara, dilihatnya seorang gadis perempuan yang tengah berlari berniat menghampiri dirinya. Dengan nafas yang terengah-engah, akhirnya perempuan itu sampai di depan alister.

"Kak, tolongin Shafa dong" Mohonnya.

"Gue udah nggak punya tempat tinggal, boleh ya gue tinggal sama kak alister?"

"Masa kakak nggak kasian sama adik sendiri? Ingat, kak. Kita itu satu mama" lanjutnya.

Alister tampaknya tak tertarik dengan pembicaraan perempuan itu, alister tidak peduli, "Sejak kapan gue anggap lo sebagai adik gue?"

"Lo harus terima akibat dari keserakahan dan kesombongan Lo!"

"Mana papa sama mama kebanggaan lo itu?" Lanjut alister bertanya.

"Lo nggak tau ya, kak? Papa sama mama udah dimasukin ke penjara sama kakek kalian yang tua bangka itu!" Jawab Shafa sedikit meninggikan suaranya.

"Rumah yang biasanya gue tempati juga udah disita, semua fasilitas dan aset-aset yang papa punya juga udah disita karena permintaan kakek lo yang sok berkuasa itu, kak!" Sambungnya.

Jauh dari harapan shafa, justru reaksi alister malah membuatnya semakin kesal.

"Bagus deh kalau gitu, biar dua orang itu ngerasain betapa menderitanya mereka di dalam sana" ujar alister.

Shafa sedikit menganga mendengar jawaban dari remaja laki-laki itu, "Gila ya lo, kak! Itu mama lo sendiri yang dijebloskan ke penjara! Bisa-bisanya lo bilang gitu!"

"Mama gue?"

"Gue nggak punya mama, Gue adanya bunda!" Tekan alister.

"Sekarang, nikmatin aja kehidupan lo saat ini, biar lo tau gimana rasanya hidup tanpa ada orang tua disamping lo! Biar lo tau gimana susahnya bertahan hidup tanpa ada kasih sayang dari seorang ayah! Dan biar lo tau apa artinya kehidupan!" Ujar alister, kemudian menyalakan motornya dan langsung meninggalkan gadis itu.

"Kak alister! Tunggu! Gue harus tinggal dimana kalau nggak sama lo, kak? Gue cuma punya lo sekarang!" Jeritnya, namun percuma laki-laki itu bahkan tidak peduli dan terus menjalankan motornya.

CAPTAIN'S DEPOSIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang