Haiiiii:)
Siap baca bab kali ini?
Jangan lupa vote dan komen:)
Selamat membaca<3
***
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Shafa mencari taksi agar bisa mengantarnya ke alamat yang diberikan raffael untuk tempat tinggal Shafa. Tingkat percaya dirinya naik beberapa tingkat, karena yang ada dipikirannya saat ini adalah pasti Raffael menyukainya, buktinya raffael menawarkannya tempat tinggal. Setelah cukup lama menempuh perjalanan, akhirnya perempuan itu sampai di alamat tujuan, dan benar saja, ternyata raffael sudah ada disana terlihat dari motornya yang sudah terparkir di depan apartemen. Shafa menatap dengan takjub apartemen yang dimiliki raffael dan perempuan itu tidak sabar ingin tinggal di dalam sana.
Tingtung!
Shafa membunyikan bel dan tak lama setelah itu raffael muncul dari balik pintu seraya menyunggingkan senyumnya "Lama"
"Gue lagi cari taksi" balas shafa.
"Lo perlu mobil?" Tanya raffael.
Tanpa ragu, Shafa mengangguk semangat. Kemudian laki-laki itu menyerahkan sebuah kunci, ketika Shafa ingin mengambilnya laki-laki itu menarik kembali kunci mobil yang ada ditangannya, lagi dan lagi Raffael tersenyum.
"Tapi lo harus penuhi syarat gue dulu" ucapnya.
"Gue bisa, tapi lo harus sekolahin gue juga, lo harus bayar biaya sekolah gue" ucap shafa.
"Gampang" balas raffael.
Kemudian dua orang itu memasuki apartemen yang tidak ada orang lain di dalamnya, hanya ada Raffael dan Shafa.
"Bersihin apartemen gue mulai dari lantai satu sampai lantai tiga, harus bersih semua dimulai dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tv, dapur, toilet, dan semuanya harus selesai sampai jam 7 malam ini!" Tekan Raffael.
"Lo gila?!" Bantah Shafa.
"Nggak! Gue nggak mau jadi pembantu lo, gue udah setuju dengan syarat yang lo kasih, dan sekarang lo malah suruh gue buat bersihin apartemen sebesar ini? Dan harus selesai dalam beberapa jam? Gila kali, Lo!"
"Kalau nggak mau, lo boleh keluar sekarang dari apartemen gue" ujar raffael santai.
Shafa menghela nafas kasar, dengan berat hati akhirnya perempuan itu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh laki-laki itu. Sedangkan Raffael yang sedang duduk santai di sofa sontak menampilkan senyum kepuasannya.
Setelah beberapa jam membersihkan apartemen dan semuanya selesai walau gadis itu merasa kelelahan, Raffael menghampirinya dan menuntun jalannyaa ke suatu ruangan.
"Masuk" titah raffael menyuruh gadis itu memasuki kamar yang tersedia.
Tanpa membantah Shafa masuk ke dalam itu, perasaan senang mulai muncul dihatinya, akhirnya ia bisa merasakan kemewahan lagi, bisa tinggal di apartemen yang mewah dan lengkap dengan fasilitas apapun yang ia mau. Rasanya ia ingin merebahkan tubuhnya yang sangat terasa lelah.
Ceklek!
Raffael mengunci pintu kamar itu dari dalam, dengan langkah pelan yang kian mendekat Raffael akhirnya sampai di ranjang yang sama dengan perempuan itu, raffael merebahkan tubuhnya disamping Shafa.
"Lo ngapain kesini?!" Jerit Shafa kaget.
"Suka-suka gue, inikan apartemen gue" Jawabnya tanpa menoleh.
"Ya tapi lo kan punya banyak kamar disini, Lo bisa tidur di kamar yang lain kenapa harus satu kamar sama gue?"
Raffael tidak menghiraukan pertanyaan Shafa, kemudian berkata kepada perempuan itu "Mulai besok lo udah bisa masuk sekolah, dan lo harus ingat dengan syarat yang gue kasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Подростковая литература"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"