Hai:)
Masih semangat baca cerita captain's deposit?:)
Semoga kalian selalu suka dengan setiap chapter nya:)
Selamat membaca ❤️
***
"Tentang rindu yang temu, tentang jiwa yang tidak tenang, dan tentang sakit hati yang harus bahagia"
***
Pagi ini SMA Nusa Bangsa dibuat gempar dengan beredarnya kabar kedatangan seorang siswi pindahan yang menyandang marga Nassution. Para siswa-siswi berbondong-bondong berjalan ke lapangan sekolah karena rasa penasaran.
Mobil berwarna hitam memasuki pekarangan Smansa, memarkirkan mobil di parkiran khusus. Perlahan pintu mobil itu terbuka menampilkan seorang perempuan dengan rambut sebahu, cantik. Perempuan itu terlihat sangat anggun ketika turun dari mobilnya.
"Serius tuh cewek adiknya alister sama atlas?"
"Kok nggak pernah dengar ya, kalau Nassution family punya anak perempuan?"
"Bukannya anak dari keluarga nassution cuma tiga orang? Dan itupun laki-laki semua"
"Eh iya nggak sih, setau gue cuma ada sekala, alister dan atlas. Cewek ini adiknya? Adik angkat atau gimana?"
"Songong banget mukanya!"
"Cantik sih, tapi kayaknya sombong deh"
"Kalau beneran adiknya alister dan atlas kenapa nggak barengan aja berangkat sekolahnya?"
"Dih! Sombong banget tuh cewek! Alister sama atlas aja nggak pernah pamer fasilitas kayak gitu! Norak Lo!"
"Pamer handphone mahal nih ceritanya!"
Begitulah kira-kira berbagai kalimat yang ditujukan para siswa-siswi untuk murid baru itu.
Dengan bangganya shafa berjalan menyelusuri koridor mencari ruangan kepala sekolah ditemani dua orang bodyguard yang diperintahkan oleh sang ayah untuk menjaga anak perempuan satu-satunya.
"Alister, bukannya atlas anak bungsu di keluarga nassution?" Tanya seorang teman sekelas alister yang ikut menyaksikan kedatangan shafa.
"Lo punya adik cewek?" Tanya temannya yang lain.
"Kok lo nggak pernah bilang kalau punya adik cewek, tapi beda banget sama lo kayaknya" ujar temannya lagi.
"Sombong, mentang-mentang anak dari keluarga terpandang" ucap yang lainnya.
"Siapa bilang dia adik gue?" Kata alister balik bertanya dengan nada ketus.
"Dia bukan adik gue! Nggak usah bahas yang nggak penting" lanjutnya.
Teman-temannya mengangguk paham, sepertinya keadaan keluarga alister sedang tidak baik-baik. Mereka memahami itu dan memilih untuk menggantikan topik pembicaraan yang lain.
"Hai, boleh kenalan?" Tanya seorang siswi mengulurkan tangannya pada Shafa.
Shafa hanya menatapnya dengan tatapan angkuh, tidak berniat membalas uluran tangan dari orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Jugendliteratur"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"