Hallo semuaaaa❤️
Ketemu lagi di bab ini, semoga suka dengan ceritanya:)
Bantu vote dan komen:)
Karena satu vote dari kalian sangat berarti bagi author😌
Jangan lupa follow supaya dapat notif ketika up bab berikutnya.
Selamat membaca<3
***
"Untuk mu yang meninggalkan bumi, tak perlu khawatir akan sedih, tak perlu cemas perihal sendiri, kita akan berjumpa di lain hari, bercengkrama dengan mu lagi. Mengikhlaskan kepergian dirimu, meski ragu, kami siap menanggung rindu serta siap berjalan tanpa mu"
***
Kilas balik
Prosesi tabur bunga akan dilaksanakan hari ini, hari ke lima setelah terjadinya insiden kecelakaan pesawat tersebut. Seorang perempuan yang membawa bayi di dalam gendongannya serta kedua anak nya yang masih kecil, benar-benar ikut menghadiri acara ini.
Vaina sengaja mengajak bi ineng dan pak dirman untuk ikut supaya bisa menjaga sekala kecil dan alister kecil. Kapal nan megah itu kini dipenuhi oleh ratusan manusia yang mengikuti prosesi penaburan bunga untuk para mendiang.
Duka cita yang sangat mendalam bagi para keluarga yang ditinggalkan, kerabat, maupun rekan kerja.
Stevaina menatap wajah tenang milik sang bayi yang berada di pangkuannya sambil berucap dalam hati "Arsheenio Atlaska Nassution, begitu indah nama yang sudah kamu persiapkan untuknya, afka. Sayangnya, kamu tidak bisa menemuinya"
"Entah bagaimana suatu hari nanti jika dia bertanya tentang papa nya, aku belum siap untuk menjawab semua pertanyaan dari sekala, alister, mau pun atlas nantinya"
"Bunda, kita naik kapal" seru sekala, karena anak itu sangat menyukai kapal terlebih lagi berada di lautan seperti sekarang.
"Tapi nggak ada papa, coba kalau ada papa pasti naik kapalnya lebih seru, bunda" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Fiksi Remaja"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"