Halo gaes, masih semangat baca cerita captain's deposit?:)
Dukung author supaya rajin up dengan cara vote dan komen ya hehe😌
Selamat membaca:)
***
"Kuatkan mental mu, semesta mulai berlebihan saat bercanda"
***
Ruangan dengan nuansa putih tiba-tiba sunyi saat seorang laki-laki memasuki rumah itu. Ada perasaan kesal, jengkel, sedih, senang, haru, kecewa, bercampur aduk dalam perasaan masing-masing. Akhirnya, laki-laki itu memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah itu lagi, setelah lamanya rumah itu ditinggalkan dan hanya ditempati oleh anak dan istri.
Bagaimana cara menjelaskan semua yang terjadi? Bagaimana cara menjawab semua pertanyaan mereka nanti? Bagaimana cara memecahkan suasana hening ini? Apakah hati yang dirusak secara sengaja bisa dengan mudah memaafkan? Begitulah berbagai pertanyaan yang ada dalam kepalanya, laki-laki itu tidak tau bagaimana harus memulai.
"Stevaina" panggil afka.
Ya, kapten pilot Arafka Ravenzie Nassution. Seseorang yang mereka cari selama 17 tahun belakangan ini, seseorang yang sangat mereka rindukan, seseorang yang selalu atlas nantikan kehadirannya sekarang sudah berhadapan dengannya.
"Stevaina__"
Vaina terkekeh hambar, seketika membuat ucapan afka terpotong. Tatapan perempuan itu kosong seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Sementara Lina dan Shafa sudah pulang terlebih dahulu karena perintah dari Afka, supaya afka bisa lebih leluasa menjelaskan dan menyelesaikan semuanya dengan vaina, sekala, alister dan juga atlas. Selepas sambungan video call melalui ponsel lina yang dilihat oleh sekala, afka akhirnya ketahuan dan terbukti masih hidup kemudian memilih untuk menemui istri dan anak-anaknya yang sudah lama ditinggal dirumah peninggalannya itu untuk menjelaskan semuanya.
Afka pernah menceritakan kepada lina dan Shafa bahwa pada saat kecelakaan pesawat itu, afka lebih dulu keluar lewat kaca jendela pesawat dan terpental beberapa meter dari titik lokasi jatuhnya pesawat Mandala airlines pada saat itu, sehingga afka diselamatkan oleh seorang nelayan dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Apa kabar, afka?" Tanya vaina terdengar sayu tanpa menatap lawan bicaranya.
"Sayang, aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf" Balas afka lembut dan halus.
"Kamu panggil aku apa?" Tanya vaina.
"Sayang? Kalau sayang nggak mengkhianati!" Tekan vaina di ujung kalimat.
"Maaf stevaina, maaf. Aku takut__"
Lagi-lagi ucapan kapten afka terpotong "Rasa takut hanya akan muncul dalam diri orang yang bersalah" tuturnya.
"Pernikahan kita sama sekali nggak ada artinya lagi buat kamu, tapi aku nggak menyalahkan kamu sepenuhnya, mungkin aku nggak bisa jadi istri yang baik buat kamu, aku nggak bisa kasih anak perempuan buat kamu, maaf afka"
"Aku yang salah, vaina" Ujar afka dengan cepat.
"Aku khilaf karena terlalu menginginkan anak perempuan, sementara pada saat itu hasil USG kamu anak kita laki-laki lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Teen Fiction"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"