Hai:)
Siap dengan bab kali ini?
Maaf ya udah buat kalian nunggu lama, soalnya lagi sibuk huhu:(
Jangan lupa vote dan komen:)
Selamat membaca<3
***
"Mi, mau kemana sih, pagi-pagi gini?"
"Kamu ikutin aja"
"Ya tapi mau kemana dulu, Mi? Aku harus sekolah, bentar lagi ujian kenaikan kelas"
"Jangan ngebantah!"
Anak itu hanya bisa diam mengikuti semua perkataan ibunya. Mau tidak mau, anak itu harus libur sekolah hari ini.
Sesampainya mereka di suatu tempat, anak itu tercengang sebentar. Kenapa ibunya membawanya ke tempat seperti ini. Anak itu menoleh, menatap ibunya yang berada disamping, lalu bertanya "Mami, ngapain kes___"
"Ayo masuk" potong ibunya.
Lagi dan lagi anak itu hanya bisa menuruti sang ibu tanpa membantah.
Setelah meminta izin, dan setelah dapat persetujuan dan diberi waktu yang tidak lama. Akhirnya mereka bertemu, setelah sekian lamanya mereka berpisah.
"Kok kita kesini, Mi?"
Perempuan itu tidak menjawab, kedua netranya masih bertatapan dengan laki-laki itu.
"Florenza" sebut laki-laki itu.
"Akhirnya kita ketemu, ya" jawab floren dengan senyuman sinis.
"Setelah sekian lamanya kamu menghilang, dan diberitakan meninggal dalam kecelakaan pesawat itu. Ternyata kamu masih ada, masih sehat, dan pastinya nggak amnesia kan?" Lanjut floren bertanya.
"Aku sempat amnesia dua tahun setelah kecelakaan pesawat itu, floren. Tapi sekarang ingatan aku udah balik lagi"
Floren tersenyum "Bagus, itu artinya kamu nggak lupa siapa dia?" Tanya floren seraya menunjuk seorang anak yang duduk di sampingnya.
Afka mengikuti arah tunjuk floren, mendapatkan seorang remaja laki-laki yang masih terlihat bingung dengan semua ini. Selanjutnya, pandangan afka kembali kepada floren.
"Siapa, floren?"
"Carellio Selatan Nassution"
"S-selatan?" Tanya afka memastikan.
Florenza mengangguk "Iya, selatan! Anak kita!"
Afka mengingat kembali memori belasan tahun yang lalu. Semua tentang masa itu berputar hebat di kepalanya.
Flashback on
"Sebenarnya aku punya suami, tapi kami belum punya anak" Ucap florenza yang berada di kursi samping kemudi sambil menyandarkan kepalanya dibahu afka yang sedang menyetir mobil.
"Aku juga punya istri dan dua anak" jawab afka.
"Laki-laki apa perempuan?"
"Dua-duanya laki-laki, dan aku ingin sekali punya anak perempuan"
"Apa kamu bisa berikan?" Tanya afka menoleh sekilas kepada floren yang masih bersandar dibahunya.
"Maksud kamu kita harus menikah?"
Afka menggeleng "Bisa iya bisa nggak, tergantung kamu"
"Maaf sayang, kalau untuk nikah kayaknya aku nggak bisa. Aku nggak mungkin ninggalin Billy, suami aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN'S DEPOSIT
Ficção Adolescente"Aku ingin sekali bertemu dengan mu, menceritakan bagaimana melewati hari-hari tanpa mu dan membesarkan anak-anak mu sendirian"