68

11 0 0
                                    

Kamar-kamar di Dusun Bambu Homestay udah keisi penuh sama keluarga pengantin. Mas Agung, dibantu sama beberapa temen sekolahnya dulu aja, keliatan kalo sibuknya luar biasa.

Area di sekitar saung dan kolam renang, juga udah dirubah sedemikian rupa. Aku gak tahu ini ide dekorasinya dari siapa. Tapi, aku harus acungin jempol, karena idenya minimalis, simpel, tapi tetap berkesan elegan dan mewah.

Om Dipta sama Om Defin juga, minta aku buat ngicipin rasa dari hidangan prasmanan yang mereka buat.

Dan semua makanan itu, enak-enak banget rasanya!

Aku berharap, setelah event ini Dusun Bambu Homestay bisa terkenal dan jadi rame dikunjungin lagi sama para pelancong.

Sebelom acara hari H berlangsung, aku dan yang lainnya nyempetin diri ke kota buat beli makanan dan cemilan. Soalnya kita tahu, kalo kondisi lagi rame sama tamu, gak mungkin juga kita bisa mondar mandir lewat depan.

"Nanti kita ikut kondangan juga gak?" Tanya Michele polos.

"Kamu kalo mau, ya kondangan aja." Jawabku singkat.

"Dia sih, pasti cuma ngincer makanannya Driel.."

"Hehehe..."

"Ko Jojo sama Ko Edo mana?"

"Lagi ke kolam air panas. Katanya berisik disini." Jawab Rafael.

"Ohhh..."

Sambil nyemil singkong goreng di ruang tengah, aku buka satu persatu album foto yang ada di bawah rak tv.

Michele bangkit ke pintu depan. "Gerimis.."

"Tutup sih, Miskah! Dingin banget!"

"Iya.." Michele balik lagi duduk deket sofa. "Enak kali ya, ngebakso...?"

"Beli sana. Aku titip.."

"Ayo kita beli, Rafael!"

"Enggak ah! Malu aku ngelewatin rame-rame..."

Drrrttt...

"Halo, kak..."

'Lagi apa kamu...?'

"Lagi makan singkong goreng. Kenapa, kak?"

'Hmmm, kita jadi berangkat hari Selasa?'

"Boleh. Itu anak-anak kecil, udah libur juga kan?"

'Udah. Tapi, Mas Adit gak mau ikut. Katanya dia mau disini aja. Gak enak sama kamu.'

"Harus ikut, kak. Soalnya Mas Adit mau aku jodohin sama Ko Jojo.."

Rafael sama Michele langsung melotot ke aku. Mereka kan, gak tahu tentang hal ini. Wajat aja pada kaget.

"Nanti naik bis aja ya. Kalo bisa berangkat Senin malem..."

'Oke. Nanti aku bilangin ke Mas Alfan.'

"Hmmm, lagi apa kak?"

'Lagi di kamar. Tadi ada mami sama papi.'

"Ohhh..."

'Mereka minta aku balik ke sekolah lama...'

"Bagus dong, kak."

'Tapi...'

"Tapi kenapa, kak...?"

'Gak papa. Udah ya. Kamu jangan terlalu capek.'

"Apaan sih, kak...?"

Klik.

"Adriel..."

He Never SleepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang