4

149 18 0
                                    

Aryan...

Dua mobil mewah itu berhenti tepat di depan sebuah rumah sederhana tak berpagar. Ada sebuah pohon beringin besar, namun anehnya keseluruan daunnya berwarna kuning keemasan.

Sesosok remaja kurus, bermata cemerlang turun dari mini bus berwarna hitam mengkilat itu.

Hatinya bergetar tak kuasa. Ia tak menyangka, kalau ternyata pohon berdaun emas itu memang benar adanya.

"Benar ini rumahnya, Leo?" tanya wanita tua, yang meskipun keriput sudah memenuhi hampir 90% bagian tubuhnya. Namun senyumnya, tetap terlihat anggun dan menawan.

"Bener, nek! Ini rumahnya Aryan! Coba aja nenek liat, pohonnya sama kan..?!"

Dua pria berkemeja, turun dari mobil lainnya. Senyum mereka mengembang, namun seperti ada gurat penasaran dan juga heran yang menyertainya.

"Leo..."

Remaja itu tak mengindahkan saat salah satu pria itu memanggil dan hendak merengkuhnya.

Dengan antusias, Leo menerobos masuk pekarangan rumah yang lantai depannya masih berupa tanah itu.

"Permisi!! Permisi!! Aryan...!!"

Rumah itu tampak sepi. Tidak terlihat ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan halaman depannya pun, kotor dengan daun-daun kering yang jatuh berguguran.

"Cari siapa?" Sesosok pria paruh baya, lewat sambil memanggul cangkul, dan satu tangan membawa teko air yang sudah kosong.

"Cari Aryan, kek! Ini bener rumahnya Aryan kan?" Tanya Leo antusias.

Kakek itu menghela. Wajah tuanya tampak layu dan sedih.

"Rumah itu sudah kosong sejak tahun lalu."

"Tapi, ini bener rumahnya Aryan kan...?"

"Leo..." pria bertubuh tinggi tegap itu, mengusap punggung anak semata wayangnya.

Kakek itu mengangguk lemah. "Benar. Tapi dia sudah pergi."

"Pergi kemana ya, kek?! Tapi Aryan nanti pulang lagi, kan? Nek, aku mau nunggu Aryan disini..."

"Anak baik sudah meninggal." Ucapan kakek tua itu, sontak membuat semua orang di sekitarnya syok bukan main.

Sesosok pria muncul dengan motor matiknya. Dengan wajah bingung, dia lepas helmnya.

"Maaf..." Pria itu menyapa dengan hati-hati. "Kalian..."

"Pak Renaldi, mereka ini mencari Aryan." jelas kakek tua.

"Aryan..." Pria bernama Renaldi itupun, memperhatikan satu persatu orang-orang itu.

"Aryan gak mungkin meninggal! Dia janji akan menemuiku, setelah aku sembuh!"

"Maaf, kalian ada hubungan apa dengan Aryan?" tanya Renaldi.

"Saya Fadly, dan ini anak saya, Leo."

"Renaldi."

"Anda ini..." Nenek tua itu menyelidik.

He Never SleepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang