14

101 10 0
                                    

Tengah malem, Kak Dante WA. Katanya hari ini ada glamping yang kosong. Terus dia nanya, apa aku mau pindah glamping berdua sama dia apa enggak.

Subuhnya, aku baru bales WA dia. Pasti gak enak juga, dia sekamar sama Mas Alfan dan Mas Niko. Apalagi, kedua pria dewasa itu kan otaknya mesum banget. Udah pasti, pagi-pagi gini, aktivitas rutin mereka jadi keganggu karena kehadiran Kak Dante.

Selesai sholat subuh, aku coba buat keluar. Berhubung aku denger udah ada suara orang, jadi aku berani aja.

Langit udah terang. Padahal, sekarang baru jam 5.15 pagi. Tapi sayang, dari posisiku ini gak bisa ngeliat sunrise. Padahal aku pikir, ini udah ada di bukit paling tinggi.

"Pagi..." Kak Dante langsung ngerangkul.

"Kirain masih tidur, kak."

"Aku gak bisa tidur."

"Pasti karena suara berisik mereka berdua ya..?"

"Itu salah satunya. Tapi yang utama, pastinya mikirin kamu."

"Masa?"

"Jadi mau pindah?"

"Aku tanya Mas Alfan dulu, kak. Kita mau berapa hari nginep disini."

"Hmmm, oke."

Ko Jojo sama Ko Edo juga keluar dari glampingnya. Katanya, mereka mau jalan sambil ngeliat-ngeliat daerah sini.

Aku juga ditawarin mau ikut apa enggak, tapi aku tolak dengan alesan, kalo pagi gini aku suka kebelet buang hajat tiba-tiba.

Ctek.

Aku noleh ke belakang. Mas Niko lagi nyalain kompor. Dia mau rebus air rupanya.

"Mau teh atau kopi, dek?"

"Teh aja, mas."

"Kamu, Dan?"

"Kopi susu, mas."

"Mas Alfan masih tidur?" Aku ngelongok ke dalam. Rupanya, dia lagi asyik ngemil wafer sambil nonton.

"Nik, Adriel bangunin. Kebiasaan dia bangun siang. Pasti gak sholat subuh...!"

"Sembarangan!" Tukasku.

Mas Alfan nengok sambil cengengesan. "Kirain masih tidur.."

"Kalo lagi liburan tuh, mesti manfaatin waktu dengan baik. Kalo cuma mau tidur, di rumah juga bisa."

"Ada glamping yang kosong ya?" tanya Mas Niko.

"Katanya sih gitu, mas."

"Justru itu, aku mau tanya. Kita disini sampai kapan, mas?"

"Besok gimana?" Mas Alfan natap kita bertiga. "Hari ini kita ke Taman Safari dulu, dek."

"Boleh, mas!"

"Besok check-out, terus kita lanjut ke Bandung."

"Bandung, mas?!"

"Iya. Kan sekalian jalan, dek."

"Aku keburu abis liburan, gak sempet nememin jualan."

"Mumpung kan ya, Dan? Setuju kan, Dan?"

"Aku ikut aja, mas."

"Temen kamu belum pada bangun?" tanya Mas Niko.

"Masih tidur, mas. Tapi Ko Jojo sama temennya, lagi jalan-jalan."

Jam 7.30-an, kita semua turun buat sarapan. Itu juga aku ngebanguni dua temenku, susahnya ampun-ampunan. Mas Niko bilang, kalo penginepan lagi rame lagi, mending sarapannya pagi-pagi, biar gak kehabisan sama tamu lain.

He Never SleepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang