29

85 8 1
                                    

"Ay, ini apa?"

Aku langsung ngibrit, buat ngeraih flashdisk berukuran kecil itu dari tangan Kak Dante. Kok bisa-bisanya aku lupa sama barang kecil itu ya...?

Kak Dante megang kepalaku. "Untung belom masuk laundry."

"Hehe. Makasih ya, kak."

"Cium dong.."

Aku sedikit berjinjit untuk bisa mencium bibirnya. "Mmuuuaacchh..!"

"Nanti ke tempatnya Mas Alfan jam berapa?"

"Abis selesai beres-beres aja ya, kak."

Hap!

Kak Dante menaikkanku ke atas wastafel dapur. Dia lepas kaosnya, terus dia sodorin teteknya ke mulutku.

Dengan senang hati, aku hisap kedua putingnya yang kemerahan itu bergantian. Kak Dante melenguh pelan. Bahkan di sela-sela itu, dia beberapa kali melumat bibirku.

Sekarang, tiap kali berhubungan dengan Kak Dante, pasti aku langsung teringat sama sosok Pak Lucas.

Ekspresi wajahnya, erangan nafsunya ketika dia sedang mengentoti lobangku, dan juga semburan sperma segarnya yang selalu dia keluarkan di mulutku.

Kak Dante menaikkan tubuhku ke gendongannya. Kami berpelukkan erat beberapa saat. Kuciumi aroma parfum, dari tiap inchi tubuhnya.

"Katanya mau ke laundry, kak..?"

"Tunggu aku ya, ay..."

"Emangnya aku mau kemana?"

Kak Dante menurunkanku, dengan posisi aku memunggunginya. Dia turunin celana pendekku, kemudian kurasakan lidahnya bermain-main di lobang anusku.

"Enak banget, kak..."

Kak Dante memelukku dari belakang. Dia menjilat, sambil sesekaki menggigit kecil leherku.

"15 menit, oke."

"Iyaa.."

Lagian, sempet-sempetnya dia ngelakuin hal kayak gini. Padahal aku juga tau, kalo dia udah ngaceng. Dikiranya enak apa, pergi-pergian dengan posisi kontol yang ngaceng gitu..?

Hari ini kan hari Sabtu. Tapi dari Jumat kemaren, sampai detik ini, Pak Lucas enggak menghubungiku sama sekali. Apa jangan-jangan dia lupa ya...?

Atau, mungkin aja persediaan spermanya udah habis, terus dia jadi gak punya gairah lagi sama aku...?

Drrttt...

Nathan? Kok, tumben banget dia nelepon aku...?

"Halo. Kenapa, Nat..?"

'Halo Driel.'

"Iya --- halo."

'Kamu --- ernggg, apa sore ini ada acara?'

"Acara..? Enggak. Kenapa..?"

'Kamu dateng kan nanti sore?'

"Nanti sore? Dateng kemana ya..?"

'Bener dugaanku.'

"Aku gak ngerti, Nathan."

'Hari ini aku ulang tahun. Aku juga udah sebar undangan di grup."

"U --- ulang tahun...?!"

Panik dong aku dengernya. Mana Rafael sama Michele gak ngasih tau aku lagi. Kok iya, bisa-bisanya kedua temen deketku itu gak bilang apa-apa sih...?!

"Ehh iya, Nat. Aku baru baca grup."

'Kalo kamu sibuk, gak papa Driel.'

"Iya-iya. Nanti aku dateng. Maaf ya, Nat. Aku beneran gak tau."

He Never SleepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang