Jin membuka matanya berlahan, mengerjab menyesuaikan matanya dengan pencahayaan ruangan yang remang-remang.
Beberapa menit kemudian dia baru menyadari sedang berada dimana.
Namun yang lebih dirasakannya adalah merasakan seseorang berada disebelahnya.
Dia duduk dibawah ranjang dan hanya terlihat separuh bahu dan rambut belakangnya yang tebal.
Sesaat Jin mengerjab kembali mencerna dan mengingat siapa dia, bukannya dia menginap sendirian di hotel ini ??
Atau...??!
"Hai Bi..."
Seketika dia langsung mengingat milik siapa kepala yang sedang berada disebelahnya tersebut.
"H..hai Seokjin ssi, anda sudah bangun ?? Saya...saya mau pamit pulang, saya harus ke kampus"
Ujar Namjoon terbata.
"Ah baiklah, sebentar...aku hubungi sopir ku"
''Tidak usah Seokjin ssi, saya akan pulang sendiri"
"Tidak, kau harus diantar sopir, tunggu sebentar"
Jin membuka selimut dan langsung duduk. Saat itulah Namjoon melihat sesuatu pada tubuh berbalut kimono berwarna merah maroon itu.
"Seokjin ssi, anda...anda..."
Jin tahu arah pandang pemuda itu, ke arah lingkaran lehernya yang berbekas merah bekas cekikannya.
"Ya Tuhan leher anda kenapa ??"
Tanya Namjoon dengan kaget melihat lingkaran merah di leher Jin yang putih mulus di depannya.
"Ah....ini....?? Ini...bukan apa-apa, hanya perbuatan orang yang terlalu masuk pada perannya, tapi tidak apa-apa, ini semua akan aku bicarakan dengan Profesor Lee"
Saat itulah Namjoon mengingat semuanya.
"Berarti itu...berarti itu...."
''Iya ini bekas cekikan mu, ini bagus Bi, walaupun kau juga butuh mengontrolnya. Tapi sebagai aktor profesional aku paham kadang aku juga terlalu masuk pada karakter juga akan seperti ini. It's okay. Aku malah senang mendapati bahwa lawan mainku akan bisa mengimbangi ku"
Namjoon ternganga duduk dibawah Seokjin sambil terus memandangi leher putih dengan bekas tangannya ??
"Sakitkah ??"
Bisik Namjoon sambil mengangkat kepalanya untuk !emandamg pria tampan berbibir seksi yang duduk ditempat tidur.
"Mmmm... lumayan..."
Jawab Jin sambil tersenyum memandangi wajah pemuda yang terlihat sangat merasa bersalah.
"Saya minta maaf...sungguh saya minta maaf...saya lepas kontrol"
"Baiklah, aku terima maafnya. Dan pulanglah dengan selamat, ke kampus dan jangan bergadang dulu. Jaga kesehatan okay. Sana, supir sudah menunggumu dibawah. Dia di lobi sekarang"
***
Namjoon duduk merenung sendirian di kamarnya, mematikan penghangat ruangan lalu membuka jendela dan merokok.
Sejak pulang dari hotel tempatnya menginap dengan Jin, dia terus dihantui rasa yang campur aduk.
Dia sangat menyadari bahwa hidupnya telah berlahan berubah total.
Dia sudah memasuki dunia yang benar-benar belum dipahaminya. Dan membingungkan.
Sangat membingungkan !!
Tuhaaaaann apa ini ?? Kenapa harus aku ??
Dirinya mulai susah tidur, banyak hal dipirkanjya sejak memasuki gerbang dunia yang di lubuk hati terdalamnya dia menolak melakukannya namun otaknya berpikiran lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bjorka
FanfictionI choose him as my on screen partner. Never know his face but... Bjorka...please be my partner...on screen !!