Keesokan harinya Namjoon berharap keadaan akan membaik. Berharap tak ada lagi pintu kamar tertutup di depan hidungnya. Meski dia sadar sepenuhnya bahwa ia pantas mendapatkan perlakuan itu.
Tapi ternyata keadaan normal kembali itu hanya ada di mimpinya saja.
Rumahnya dikuasai oleh seseorang yang tinggal di kamarnya dengan merajalela.
Siang hari ketika ia masih tertidur pulas, tiba-tiba saja dia dibangunkan oleh beberapa pria-pria Italia yang ternyata hendak mengangkut kursi-kursi yang ditidurinya.
Dengan hanya memakai boxer putih dan rambut berantakan pemuda itu bangun dengan membawa bantal dan selimutnya karena kursi sofa yang ditidurinya tiba-tiba diangkut keluar.
"Hei itu sofaku, kalian mau bawa kemana ??"
Tegur Namjoon dengan jengkel dengan bahasa Italia.
Tapi tak ada seseorang pun yang menjawab.Namun semua terjawab ketika seseorang masuk ke dalam apartemennya. Seseorang yang tinggal di kamarnya hingga dia terusir dari kamarnya sendiri.
Seseorang itu masuk ke dalam apartemen dengan memakai pakaian dan sepatu serba hitam. Turtleneck hitam itu membungkus lehernya yag panjang lalu membungkus dengan pas dada bidang dan pinggangnya yang begitu ramping. Celana panjang hitamnya juga membungkus tungkai panjangnya dan berakhir pada boots mengkilap yang memiliki resleting pada dua sisi dalamnya.
Ya dia aktor itu.
Wajah tampannya terlihat begitu bersinar seolah dia baru turun dari surga membawa air-air air suci dan sejuk dari sana sehingga auranya begitu terlihat tinggi dan tak terjangkau.
Dia berdiri sesaat di depan Namjoon yang hanya memakai boxer. Lalu berpaling dengan cepat dan berlalu kembali masuk ke dalam kamar sambil memanggil seseorang.
Rambut hitamnya yang di sisir rapi ke belakang, bergerak ketika pria memalingkan wajahnya dari Namjoon. Fix penampilan itu membuat Namjoon tak berdaya.
Pria itu kembali ke setelan awalnya, tak ada lagi piyama atau kimono serta bando berbentuk kelinci yang imut. Dia tampil sebagai aktor Kim Seokjin sekarang. Dunia seolah berada dalam genggamannya sekarang. Dan Namjoon langsung merasa seperti mahasiswa yang sedang numpang tinggal dirumah sang aktor.
Padahal ini rumahnya.
Pria itu masuk tanpa menoleh pada Namjoon, masuk dengan cuek diikuti oleh beberapa pria yang lain yang juga mengacuhkan Namjoon yang berdiri garuk-garuk kepala seperti gelandangan yang diusir petugas pembersihan kota.
Lalu beberapa saat kemudian pria-pria itu keluar kamar membawa ranjang Namjoon.
"Hei itu ranjangku ?? Mau kalian bawa kemana ??"
Dan tentu saja pemuda itu hanya berbicara dengan angin.
"Cepatlah mandi dan pakai baju, kita keluar dulu, kau ke ke kampus, ruangan ini akan di tata ulang"
Teriak Jin dari dalam kamar.
Apalagi sekarang ?? Apa dia berniat tinggal denganku selamanya ??
Oh ya ??
Lalu...bagaimana ??
Asik ?? Atau tidak ??
***
Namjoon merasa seperti ketempelan mahluk halus, dia ikut kemanapun Namjoon pergi. Tapi tentu saja mahluk yang menempel padanya sama sekali tidak menakutkan.
Kalau menakutkan maka gadis-gadis di kelas internasional dan interlokal atau apalah istilahnya itu tak akan menoleh padanya hingga mata mereka jereng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bjorka
FanfictionI choose him as my on screen partner. Never know his face but... Bjorka...please be my partner...on screen !!