Bjorka side story 6

339 39 17
                                    

Namjoon terbangun dari tidurnya lalu terkaget ketika melihat seseorang duduk disebelahnya tidur, seseorang itu duduk disebuah kursi.

Seorang pria paruh baya yang masih sangat tampan dan kharismatik.

Ayah Jin.

Dan pemuda itu mengenali pria itu siapa. Ayah Jin. Pria yang belum pernah bertemu dengannya tapi apa yang banyak terjadi dalam hidup Namjoon juga karena pria ini.

"Selamat siang Bjorka ssi"

"Se-selamat siang tu-tuan"

Pemuda itu duduk dengan gugup lalu langsung menyadari bahwa ia tak memakai baju maka kembali ia tutupi tubuhnya dengan selimut putih yang menghampar diatas tubuhnya.

"Saya...."

"Tenanglah, tak apa, tetaplah disana dan dengarkan ini baik-baik anak muda....aku tak bisa lama''

Tapi bukan Namjoon namanya jika ia tak punya sikap sendiri sebagai laki-laki. Pemuda itu menyambar celananya dan kemejanya lalu memakainya dengan cepat, lari ke kamar mandi lalu satu menit kemudian dia sudah kembali dengan wajah bersih dan pakaian rapi. Menyeret kursi lalu duduk di depan ayah Jin dengan tegak. Siap mendengarkan.

Ayah Jin termangu-mangu di depan Namjoon, mengawasi semua gerak-geriknya. Dari tak memakai baju kini pemuda itu sudah tampil rapi dengan kaca mata di depannya dalam waktu singkat dan duduk siap mendengarkan.

"Maaf anda bertemu saya saat...."

...saya telanjang di kamar putra anda...

"Bi...boleh aku memanggilmu Bi... seperti anakku memanggilmu ??"

"Si...silahkan...tuan"

Pria paruh baya tampak yang merupakan duplikat Jin itu menghela nafas panjang lalu memandang Namjoon yang nampak gugup di depannya.

"Bagaimana pendidikan magistermu di Italia ??"

Namjoon mengangkat wajahnya, tak menyangka akan mendapatkan pertanyaan terkait pendidikannya diluar negeri.

"Baik, saya sedang menyiapkan disertasi"

"Secepat itu ??"

"Hanya mempersiapkan, saat ini belum memasuki tahap itu"

"Hmmm...bagus, galeri ??"

"Saya masih merenovasi ulang saat ini"

"Bagus, kembalilah secepatnya ke Italia, banyak hal menunggumu disana. Setelah dipertimbangkan dengan matang-matang kau tak perlu datang ke festival itu"

Namjoon menegakkan duduk nya sesaat, terkejut dengan keputusan elit politik yang dulunya aktor terkenal itu.

"Kenapa ??"

"Kami atau tepatnya aku sudah siap dengan segala resiko ketika kau tak muncul di acara itu. Aku akan disorot, tidak apa-apa, asal kalian tidak. Belajarlah dengan baik, banggakan lah negeramu dengan prestasimu yang lain. Aktor tak cocok buatmu"

"Tanpa anda beritahu pun saya akan lakukan itu. Saya datang kesini karena saya menghormati anda tuan Kim, saya tahu kehadiran saya sangat penting bagi image anda pada publik pada pendukung serta pada pembenci anda"

Ujar Namjooon dengan mantap.

"Kini tidak lagi, kalaupun kau terpilih di festival itu nanti, maka akan ada orang lain yang akan menerima mewakili dirimu. Pergilah secepatnya, jauhi Jinnie, demi kebaikannya bukan kebaikanmu. Kau bisa saja terjebak di dalam peran hingga merasa menyukai, mencintai atau apalah yang berbau Jin hingga ribuan kilometer kau bersedia terbang untuk menemuinya. Tapi dia, dia Kim Seokjin....aktor terkenal...jika sampai dia menjadi homo itu pasti karenamu. Karena apa ?? Karena dia aktor profesional, dia tak akan terjebak dalam perannya. Kau yang menjebaknya Bjorka ssi"

BjorkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang