Elio memandangi sahabatnya yang beberapa hari ini tampak murung dan tak bersemangat. Ia tampak seperti robot, ke kampus, ke galeri, makan tanpa banyak bicara. Elio tahu bahwa Namjoon memang seseorang yang tak banyak bicara. Tapi ketika seseorang mengajaknya bicara maka ia akan memberikan respon terbaiknya.
Namun beberapa hari ini ia tampak berbeda, tak banyak bicara, menjawab hanya dengan anggukan bahkan kadang Elio harus mengulang kata-katanya karena Namjoon tak segera paham ucapannya.
"Mike, kau lihat Bjorka aneh kan beberapa hari ini, seolah IQ nya merosot tajam ??"
Elio menyikut Michael yang sedang asik menggulung sesuatu. Dari jendela kaca, mereka berdua bisa melihat bos sekaligus sahabatnya itu murung dan tampak enggan melakukan apapun. Dan tampak linglung. Itu sangat di luar kebiasaannya.
"Yep, dia murung, sangat pendiam dan tak bersemangat. Kau tanya saja, siapa tahu dia butuh refreshing jadi kita bisa main ke tempat minum"
Elio mengangguk, dan benar bahwa ia perlu bertanya mengapa sahabat mereka bersikap sangat berbeda dari biasanya.
Dengan berlahan Elio berjalan dan memasuki ruangan dimana Bjorka berada. Duduk dengan murung, dengan buku sketsa dan pensil di tangannya. Ini sudah dua jam tapi tak ada satupun coretan di buku sketsanya.
"Bro....!!"
Tak ada sahutan.
"Bi !!"
"Hah ?? Hei kenapa kau berteriak ??"
"Kau mau cerita ?? Ada masalah ??...bukannya tesismu tinggal menunggu sidang saja"
Tanya Elio takut-takut melihat Namjoon hanya mendesah lalu menyandarkan kepalanya ke kursi yang di duduki nya. Dan hal itu membuat Elio semakin yakin bahwa ada masalah serius.
"Aku rindu...aaaakkkhh ini benar-benar menyiksaku..."
Mendengar perkataan Namjoon, Elio langsung menoleh dan hampir tak percaya bahwa sahabatnya yang berbadan besar dan kuat bisa murung karena merindu, bukan persoalan lainnya.
"What ?? Rindu ?? Lagi ?? Maksudmu pada tuan Jin kan ??"
"Hah apa ??"
Dan lemot, Elio melihat Namjoon sekarang menjadi sedikit lemot, karena ketika diajak bicara dia terlihat berada di dunia lain.
"Maksudmu kau rindu pada tuan Jin kan ??
"Pada siapa lagi ?? Kekasihku kan hanya dia.. hehe"
Jawab Namjoon sambil nyengir dan hal itu tampak terlihat bodoh di mata Elio.
"Sepertinya memang butuh di teliti apa cinta bisa menurunkan IQ seseorang"
Gerutu Elio.
"Hah ?? Apa ??"
"Kau ini, bukannya kalian sudah sudah setengah jam di dalam mobil dan tuan Jin terlihat lemas ketika keluar dan kau bilang masih rindu ?? Ini masih dua hari Bro...ah terserahlah"
Elio tampak putus asa dan jengkel mengetahui ternyata persoalan 'berat' yang dihadapi sahabatnya adalah rindu pada seseorang yang bisa saja banyak solusi, sekarang dunia sudah canggih jadi tak perlu hingga nampak stres, linglung dan...bodoh.
"Elioooo....mau kemana ??"
Namjoon menyambar pinggang kecil Elio dan memeluknya hingga pemuda mungil itu tak berkutik. Dan takut. Seolah Tuan Seokjin sedang mengawasinya.
"Heiiii !! Lepaskan !! Aduh !! Bi !!"
Dengan sekuat tenaga, Elio berontak dan melepaskan diri lalu kabur keluar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bjorka
FanfictionI choose him as my on screen partner. Never know his face but... Bjorka...please be my partner...on screen !!