Bjorka Side Story 17

275 39 9
                                    

Elio nampak sibuk dan mondar mandir ditengah ruangan-ruangan yang sedang hiruk pikuk oleh pengunjung di galeri Namjoon yang sedang melakukan pameran lukisan.

Lukisan-lukisan yang ditampilkan merupakan lukisan seniman lokal, internasional dan juga berasal dari beberapa mahasiswa berbakat di kampusnya.

Sejumlah profesor dari kampusnya juga ikut hadir pada acara pembukaan malam ini.

"Elio....!! Kemarilah !!"

Namjoon memanggil teman sekaligus orang yang menjadi salah satu staf di galeri seninya yang sangat sibuk malam ini.

"What ??"

"Ada lukisan yang lupa kau beri keterangan judul dan siapa pelukisnya, di sudut sana"

"Oh ya ?? Mungkin terjatuh karena aku sudah memberi semua lukisan itu keterangan"

"Coba kau cek dulu"

"Okay, aku lakukan. Tapi berjanjilah kau akan cepat makan, kau belum makan sejak pagi"

Ujar Elio sambil mencolek pipi Namjoon sesaat.

Sebagai salah satu kantong kota seni di dunia, Italia terutama daerah kampus Florence Art University, galeri seni bertebaran dimana-mana dan tak pernah sepi pengunjung baik pengunjung lokal ataupun turis asing.

Dan Namjoon sebagai mahasiswa pendatang merasa bangga bisa menjadi salah satu wadah bagi seniman lokal serta beberapa karya dari seniman dari luar negeri.

Ditengah kesibukannya sebagai model beberapa iklan serta sibuk menyelesaikan tesisnya yang hampir rampung, begitu banyak tawaran yang saat ini diabaikannya. Terutama tawaran bermain series dan juga film. Pemuda itu merasa belum sanggup menjalani lagi profesi aktor yang pernah menjebaknya dalam peran dan sampai saat ini belum bisa keluar dari sana.

Dan rupanya Jin sebagai 'boss'nya juga tak pernah memaksa pemuda itu untuk mengambil tawaran sebagai aktor karena pria itu juga tahu bagaimana kondisi pemuda itu. Pria itu tak meragukan kemampuan Namjoon namun dilain pihak ia juga menghormati apapun keputusan pemuda itu terkait karirnya di dunia entertainment. Jin selalu berpikir bahwa akan ada saatnya pemuda itu benar-benar melebarkan sayapnya di dunia Jin dimana ia juga berada disana. Namun jika pada akhirnya Namjoon berniat tak terlalu mengambil langkah jauh di dunia dimana Jin hidup maka pria itu juga akan menerima. Jin tahu bahwa Namjoon tak terlalu suka kehidupan glamor sebagai seorang artis. Pemuda itu lebih suka berada dibelakang layar, menjadi seseorang yang misterius namun 'mendebarkan'.

Namjoon hendak ke pantry di galeri itu untuk sekedar mengisi perut ala kadarnya sebelum Elio atau temannya yang lain akan datang untuk memaksa menyuapinya makan.

Pemuda itu malam ini tampil tak biasa, tampak sedikit resmi dengan kemeja namun dibalut dengan kardigan yang sedikit tebal karena udara dingin dan mulai turun salju. Ini sedikit berbeda dengan penampilan sehari-harinya yang selalu santai layaknya seniman. Pemuda itu tak pernah mendengarkan kata-kata Elio agar penampilannya harus selalu 'mahal' untuk menunjukka siapa dirinya dan seberapa sukses Namjoon di negaranya.

"Bi !!"

Namun Elio kembali berlari dan memanggil namanya.

"Ya ??"

Pemuda itu mengehentikan langkah dan menoleh pada pemuda mungil dan tampan yang memanggilnya.

"Ada yang mencarimu, cepatlah"

"Siapa ??"

"Entahlah, seorang wanita cantik, mulai kapan kau punya teman ibu-ibu ??"

***

Dari bentuk tubuh dan rambut pendek wanita yang sedang berdiri disalah satu lukisannya yang spesial, Namjoon langsung menyadari itu siapa. Dan itu cukup mengejutkannya.

BjorkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang