「16」 : Permintaan

150 4 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Waktu terus berlalu, Azalea sedang berkumpul dengan Azazel dan Daddy Dendra dimeja makan sekarang. Tumben-tumbenan Azazel mau sarapan pagi di rumah. Karena ada Azalea pastinya.

Azalea terdiam sedari tadi, tak kunjung memakan sarapannya. Tatapannya kosong menatap meja makan didepannya. Daddy Dendra merasa perlu memberi sedikit perhatian padanya. Dia tak ingin Azalea stress karena paksaan anaknya.

"Kenapa, Lea ?" Dendra menunjukkan perhatiannya dengan bertanya pada Azalea. Azalea sontak mendongakkan pandangannya menatap Dendra dan Azazel yang sedari tadi memandanginya.

"A-anu om.." ujarnya gugup.
"S-soal t-tunangan, tunangannya setelah lulus aja gimana?" lanjutnya mencoba menyampaikan apa yang sedari kemarin malam memenuhi pikirannya.

"Kalo itu, tanya sama Azazel!" jawab Dendra memasrahkan hal itu pada anaknya. Mata bulatnya melempar tatapan sekaligus jawaban pada Azazel. Melihat itu, Azalea menghela nafas berat.

"Iya.. kapan juga gapapa, yang penting lo disini, punya gue!" jawab Azazel sambil memadukan sendok dan garpu diatas piringnya.

"Makasii Aza.." sahut Azalea berterimakasih.

"Lea emang kelas berapa?" Dendra bertanya. Azalea terdiam sejenak, seingatnya 2 bulan yang lalu adalah terakhir dia melakukan home schooling.

"Kayanya 1 SMA." jawab Azalea setelah menghitung.

"Ko kayanya ? " Dendra bertanya karena Azalea menjawabnya dengan tak yakin.

"Terakhir Lea homeschooling om.. " jawab Azalea terus terang pada Dendra. Tak ingin sekalipun membahas Fathur ataupun Bella dalam percakapannya.

"Kalo gitu lo sekolah bareng Azazel aja, sekalian nemenin dia biar ga kesepian.." usul Dendra memberikan saran yang langsung mendapat dukungan dari Azazel.

"Kesepian? Kan ada Xeno, Zay, Yoga, Bima sama Farel? " sahut Azalea. Sambil mengingat kelima teman Azazel yang pernah di kenalkan padanya.

"Kesepian apanya?" batinnya bertanya. Mengingat teman-temannya juga orang yang asik.

"Tapi mereka gabisa dipeluk kaya kamu!" cetus Azazel.

"Bisa kok, peluk aja!" jawab Azalea menyarankan. Azazel dan Dendra benar-benar tak menyangka dengan apa yang baru saja Azalea katakan.

"Bisa memancing orang salah faham juga nantinya, Lea.." kata Azazel sambil geleng-geleng dan sedikit tersenyum.

"Emangnya sama Lea engga?" sahut Azalea bertanya.

"Engga lah, dunia juga tau Lea itu jodoh gue. Cuma lo aja yang gatau!" jawab Azazel kembali menggoda Azalea.

"Hm!" pasrah Azalea.

Dendra mencoba menikmati makan paginya dengan senang hati. Bisa-bisanya malah disuguhkan pemandangan tidak mengenakan dimata jomblo seperti itu.

"Pertama kali gue liat si kamvret bucin." gumamnya sebelum meneguk segelas air.

"Iri lo? Makanya jan jomblo!" sahut Azazel asal nyeletuk.

"Anak kamvret emang!" sewot Dendra emosi. Azalea bingung sendiri karena anak dan bapak didepannya saling beradu mulut.

"Makan yang tenang yaa bapak-bapak sekalian.." ucap Azalea meminta keduanya untuk diam.

Sontak Azazel dan Dendra tertawa mendengar aksi lucu dari gadis polos yang duduk didepan mereka. Azalea hanya menghela nafas lembut dengan bibirnya yang cemberut.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang