「60」 : Tanpamu

63 3 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Di langit sana, mentari semakin naik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di langit sana, mentari semakin naik. Posisinya yang kian makin tinggi, membuat udara mulai terasa panas. Namun tak seterik kemarin.

Angin sepoi-sepoi masih terasa. Hadir membelai lembut ke kulit Azalea yang sedang terduduk di belakang sekolah. Tempat biasa Azazel dan kawan-kawan berkumpul saat istirahat.

Biasanya, mereka duduk sembarang di tangga yang menghubungkan jalan ke taman belakang. Tapi, kali ini, Azalea duduk di tempat yang tersedia, tak jauh dari tangga.

Sambil menikmati camilan kentang yang baru dia beli di kantin, Azalea terenyuh. Dengan tatapan kosong, membiarkan reflek tubuhnya menyuapkan kentang ke dalam mulut.

Tiba-tiba saja, sosok yang dia pikirkan tergambar. Seolah hadir dalam bentuk bayang-bayang. Azazel, Bima, Farel, Xeno, Yoga dan Zay. Keenam lelaki itu tampak tertawa sambil duduk bersilangan di tangga.

Azalea tersenyum melihat sosok angan yang dilihat matanya. Saat dia berkedip, mereka menghilang. Rasa rindu itu dia gambarkan dengan helaan nafas dalam.

Gadis itu bergumam pelan, sambil membayangkan sosoknya satu persatu, "Sekolah ini sepi ya? Udah ga ada Zay, Xeno, Yoga, Bima,"

Agak sulit untuk menyebut namanya. Tapi, tak bisa di pungkiri bahwa dialah yang paling di rindukan Azalea. Sambil menguatkan senyumnya, "Azazel." ucapnya pelan.

"Kan ada gue, Lea. " celetuk Farel. Sambil mengambil tempat dan duduk di sampingnya. Azalea menoleh dengan wajah cemberut.

"Kata siapa?" Suara yang datang dari belakang itu mengejutkan keduanya. Seketika keduanya menoleh pada sumber suara.

Azalea tak menyangka dengan yang dilihat matanya. "Zay? Xeno?"

Dua sosok pemilik nama itu tampak tersenyum pada Azalea. Dengan manisnya, Zay mendaratkan tangannya di atas kepala Azalea. Sambil perlahan memberikan belaian satu titik disana.

Farel ikut tersenyum melihat Zay dan Xeno betulan hadir di depan mata. Xeno menyampaikan salamnya, "Halo! Kita jadi pelatih team Basket SMA-FIES. Jadi, kita bakal disini, tenang aja." jelasnya kemudian.

Pantas saja keduanya datang dengan seragam basket. "Yoga dan Bima juga bakal sering-sering mampir. Biar lo ga ngerasa sepi. Ya, Lea?" Zay menambahkan.

Kalau begitu, berarti full member? Yah, kecuali Azazel sih. "Makasih, kalian ...," tuturnya lembut sambil mengembangkan senyuman lebar.

"Mau peluk boleh ga sih?"

Entah suara siapa yang tiba-tiba datang begitu. Membuat keempat orang yang sedang berkumpul itu menoleh heran.

Zay langsung tersenyum, begitu melihat siapa yang datang. "Noh, panjang umur!" ujar Zay melihat Yoga dan Bima datang dengan kaos putih dan celana panjang berwarna krem. Pastinya dibalut jaket LION kesayangan mereka.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang