「57」 : Sebuah Kisah

65 2 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

"Siapa namanya Oom?"

Hampir satu menit berlalu. Tidak ada jawaban yang terdengar dari Heaven maupun Nanda. Keduanya terdiam sambil memalingkan wajahnya.

Mungkin ini saatnya, Gathra yang mengambil alih cerita. Lelaki itu berdeham, memecah keheningan yang telah bercampur dengan ketegangan. "Azalea Mevia," ucap Gathra dengan percaya diri.

Nanda mengangguk dan menambahkan sedikit, "-Avghastanierra."

Gathra terkejut. Ah tidak, bukan hanya Gathra, yang lain pun terkejut. Terutama empat besar Berserkers generasi 15. "H-hah?"

Mereka kompak saling beradu pandang. Kemudian menyebutkan satu nama dalam satu suara secara bersamaan, "LEA??"

Kini giliran lima senior yang terheran dan mengernyit bingung. Heaven seketika merubah pandangannya terhadap Gathra.

Ternyata dunia sesempit itu.

Leon dengan wajah kikuknya bertanya pada anak buahnya, "Kalian kenal dia?" katanya bingung sendiri. Alex mengangguk, mewakili teman-teman yang lain.

"Lea anak Oom?" balas Alex. Satria ikut merasa bahagia. "Kalau dia tau dia pasti seneng."

Entah kenapa merasa seolah merasa bahagia. Seperti ikut merasakan kemenangan atas usaha selama ini, ikut merasa lega atas tanya yang akhirnya terjawab. Namun itu semua terpatahkan.

"Lea bukan anak gue." cetus Heaven datar.

Gathra dengan wajah seriusnya menyaut, "Apa maksudnya?" katanya menuntut jawaban.

"Lea anak lo, Heav. Lo gak bisa ngelak. Dia yang udah bebasin lo dari penjara." Nanda ikut mengingatkan kakak iparnya.

Leon beradu pandang dengan Raffael, lelaki itu menggeleng. Beralih pada Vino, Vino pun menggeleng. Kini, mereka merasa terasingkan. "Wait, ko gue gatau?!" ucap Leon mewakili.

"Ga usah bahas dia lagi." pinta Heaven sanbil merebahkan badannya, bersandar pada dinding sofa yang vertikal.

Gathra bangun dari duduknya, mendekat oada Heaven di seberang kursinya. "Kenapa? Dia anak Tante Angel sama orang lain?" balasnya nyelekit.

Mendengar itu, Heaven langsung bangkit dari sandarannya. Lelaki itu berdiri, mendekat pada Gathra. Tangannya mengudara, langsung mendaratkan tinju ke wajah tanpa mencekal kerah kemejanya.

Bugh!

Gathra tak mengaduh. Sakitnya ia tahan, hanya sedikit memegangi tulang pipinya yang terkena hantam. Seniornya yang lain pun langsung memisahkan.

"Tahan diri lo, Gath!" titah Alex sambil menahan suaranya. Tangannya tampak menahan Gathra agar tidak makin nekat.

"Syahell gue gak kaya gitu!" tegas Heaven membantah ucapan Gathra. Dengan penuh keyakinan, sampai mengangkat jari telunjuknya ke wajah Gathra.

Gathra yang ditahan oleh Alex dan Rey itu menjawab, "Kalo gitu, terima dia sebagai anak lo!" katanya seolah menitah.

"Gathra?" gumam Nanda berucap pelan. Heaven tak ingin emosinya semakin panas. Lelaki itu memilih untuk pergi dari kerumunan itu.

Terdiam sambil menyugar rambutnya, mengarah pada motornya Nanda. Nafasnya mulai berat dan terengah-engah. Bukan karena lelah, tapi sebab emosi yang memuncak.

"Cewek itu ..., Lea?" tuduh Nanda mulai beropini.

Gathra terdiam sambil memalingkan wajahnya. Alex sudah menyenggolnya agar memberikan jawaban. Namun lelaki itu terdiam. Tak peduli di depannya adalah seniornya.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang