「5」 : Bertemu Kembali

489 4 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Suatu sore yang cerah, senja berkilau tampak keemasan dilangit yang jingga. Angin, udara dan cuaca yang sangat bersahabat. Tak ingin ada yang ketinggalan dengan senja fantastis kali ini.

Disuatu sudut di taman kota, Evelia bersama Fatim, Farah dan Freyya. Evelia bersama  ketiga sahabatnya sedang menikmati indahnya langit sore ini.

"Momen epic nih tim," seru Freyya kepada Fatim yang sedang membuat postingan di instameternya tentang indahnya sore ini.

Fatim menoleh pada sumber suara yang tidak lain adalah Freyya. Tatapannya tampak begitu sinis seperti penuh emosi dan dendam pada Freyya. Setelah menutup ponselnya, Fatim menghela nafas.

Lalu dengan sedikit marah dia berkata, "Jangan panggil gue yatim!!"

Freyya menatapnya penuh tanda tanya, sampe marah segitunya ? Salah gue apa ? "Nama lo kan Fatim Ghaura!" katanya ikut sewot.

"Yauda mau lo gue panggil Ghaur?" ucapnya kemudian mencari jalan tengah alias solusi.

"Yee ilah! Tinggal ngomong Fatim aja apa susahnya sih?!" ucap Fatim masih cemberut.

"Ssst! Brisik kalian ih!" ujar Farah yang merasa keganggu dengan keributan diantara mereka. Meski dirinya sibuk mengotak-atik kamera ditangannya, dia menyempatkan diri untuk menegur teman-temannya.

"Widihh, si anak senja" ucap Fatim meledek Farah yang keasyikan memotret jutaan foto yang mirip.

"So iye lo, foto sana sini!" Freyya ikut meledek Farah yang sibuk sendiri.

"Support kek bestienya mau jadi fotper nii" katanya sedikit merengek manja, wajahnya juga sedikit cemberut karena bestienya tidak bisa diajak bekerja sama.

Freyya dan Fatim tampaknya bingung dengan kata fotper yang dia ucapkan barusan. Mereka saling menoleh dengan tatapan heran.

"Fotper apaan dah?" Freyya bertanya.

"fotografer" jawab Farah polos seolah tak berdosa membuat teman-temannya bingung.

"Shit-lah! Sipaling irit ngomong kalian semua!" gerutu Fatim yang mulai emosi karena teman-temannya irit ngomong. Sudah 'Fatim'  jadi 'tim'  doang, sekarang 'fotografer' jadi 'fotper'. Haduhh.

Evelia sedang termenung menatap langit, membayangkan indahnya kehidupan kalau semua berjalan mulus. Ibunya tak meninggal, ayahnya tak akan dipenjara mereka mungkin akan jadi keluarga yang bahagia.

"Suasana indah gini kalian rusak, bisa bersukur dikit ga sih?" ucap Evelia santai. Meski nada bicaranya benar-benar halus dan tenang, Freyya, Fatim dan Farah merinding mendengarnya.

Masalah kalau Evelia santai dan tenang-tenang saja. Ibarat laut yang surut airnya, akan ada bencana didetik berikutnya.

Sementara itu dilain tempat,  Azazel asyik mengendara berkeling-liling ditemani teman-temannya. Azazel yang berada digarda terdepan itu ditemani oleh Xeno dan Zay  si duo tempur. Disusul dengan Bima, Yoga dan yang lainnya dibelakang.

Disisi lain Azalea sedang menunggu kepulangan Gathra yang sedari tadi meninggalkannya untuk mengirimkan sesuatu pada teman sekolahnya. Gadis itu tampak asyik bermain ayun-ayunan dihalaman depan.

Tepat 5 m didepannya, Zay melihat bendera hitam dengan lambang beast bertuliskan BERSERKERS berkibar dari sebuah vila. Setelah mendapat aba-aba dari sang leader, barulah mereka menyerbu tempat itu.

"Wehhh! " Zay mendahului menggedor gerbang.

"SAMLEKOMM PAKETT!" salam Xeno iseng membuka gerbang. Rupanya gerbang itu tak dikunci. Setelah saling melempar tatapan heran, mereka pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang