「66」 : Akhirnya

80 3 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

"Dimana Lea, sekarang?!"

Datang-datang, Gathra langsung tersudut. Bukan hanya tatapan sinis yang dia dapatkan. Vito turut melayangkan tinju ke wajahnya.

"Vit, gue-"

Vito berdecak geram. Satu tendangan mendarat keras di perutnya. "Jawab ajaa! Lo bawa dia kemana kemaren?"

Gathra sedikit menyesal melangkahkan kakinya masuk ke markas LION. Tapi, satu sisi, dia juga bingung, apa yang membuat Vito semurka ini?

"Ketemu kakeknya." balas Gathra. Seingatnya, dia sudah bilang akan bawa Azalea kesana waktu itu.

Tatapan bingungnya, disertai renyitan semu menahan sakit di perut, juga sedikit rasa ngilu di wajahnya. Justru Vito membalas dengan tatapan sinis. Sebelum Vito melayangkan serangan lagi, Gathra mengangkat kedua tangannya menyerah.

"Sekarang, dia dimana?!" Vito menuntut. Gathra menggeleng. "Gue gatau, gue udah anter dia pulang kemaren."

Dengan gemas, Vito menarik kerah baju Gathra. Sambil mengecam penuh tekanan, tepat di depan wajahnya. "Awas aja, kalo sampe Lea kenapa-napa, abis lo di tangan gue!"

Vito melenggang meninggalkan Gathra. Padahal tamu tak diundang itu baru saja masuk ke dalam. Sama seperti kemarin, tanpa salam, tanpa izin, langsung nyelonong.

Denis datang dari halaman belakang. Dia berujar dengan riang, "Bang, gue coba telpon, berdering!" katanya.

"Hpnya disini, kocak!" timpal Joshua. Tangannya terangkat menunjukkan benda persegi dengan case putih milik Azalea.

Vito mengumpat kesal, "Sialan."

John terpikirkan hal lain. "Apa Azazel-"

Sayangnya teori yang bawa-bawa nama orang itu, langsung ditolak. "Gue tau betul gimana respon dia ke Azazel, ga mungkin!"

"Coba aja lo telpon tu anak!" balas John tidak ingin menyerah. Denis menyaut, menunjukkan riwayat panggilan di layar ponselnya. "Gue udah coba, tapi dia ga aktif."

Leaa, lo dimana? batin Vito berteriak memanggilnya. Semua kebingungan ini, dia genggam erat. Seolah dia benamkan sambil menyugar rambutnya kasar. Sesekali dia mengusap wajahnya penuh tekanan. Vito frustasi sekarang.

Mereka pun memulai pencarian setelah tersangka ternyata tidak tau-menau tentang keberadaan gadis itu. Orang rumah pun tak ada yang tau kabarnya, kalau pun di tanya, mereka pasti akam berpikir Azalea bersama Azazel.

Masalah kepolisian waktu itu, masih belum tersebar luas. Hanya antara member inti LION, CALVARIDE, dan Dendra itu sendiri.

●●●

Malam yang cerah seusai hujan turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang cerah seusai hujan turun. Dingin terasa menjalar disekitar tubuh, ditemani harum petrikor yang menyelimuti. Meski tak menyembuhkan lukanya, setidaknya hujan memberinya sedikit ketenangan.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang