「17」 : Sekolah

126 3 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Pagi-pagi sekali, Azazel sudah siap dengan seragam yang melekat di tubuhnya. Sedang bersantai ria menunggu gadisnya berdandan sebelum pergi kesekolah. Lihatlah, gadis itu sudah siap menghadap Azazel sekarang.

"Widih, cakep banget cewek gue?" gumam Azazel saat melihat Azalea dengan seragam SMA FIESTA ditubuhnya.

"Iya kah? " sahut Azalea memiringkan kepalanya tak yakin. Azalea ingin memastikannya sendiri, gadis itu membawa langkahnya menuju cermin besar disamping lemarinya.

Kini Azalea sedang memandangi dirinya dicermin, sambil sedikit berputar ke kanan dan kekiri bak seorang model. Lalu gadis itu tersenyum manis, setuju dengan ucapan Azazel. Kemudian, Azazel mendekatkan dirinya pada Azalea. Wajahnya muncul dicermin, Azalea menatap bayangannya dicermin.

Lalu perlahan, tangan Azazel melingkar dibahunya, lalu turun kepinggangnya. Sambil meletakkan dagunya dibahu Azalea. Meluk dari belakang ceritanya.

"Yu berangkat, ga sabar ngenalin lo kedunia gue.." katanya berbisik.

"Mereka udah kenal kok." jawab Azalea. Sengaja berucap begitu, karena LION dan CALVARIDE adalah rival sejak lama.

"Tapi mereka belum tau kalo lo itu punya gue, yakan? " kata Azazel menyahuti Azalea. Gadis itu menyembunyikan tatapan miringnya dalam senyuman manis.

"Iyasih, tapi.. Lea masih belum punya mu, Aza." sahut Azalea membalikkan pernyataan yang Azalea ucapkan.

"Apasih? Lo punya gue, titik, koma tanda seru no tanda tanya!" ujar Azazel bawel sendiri mendengar jawaban Azalea.

"Iyakan sayang? Kamu gak kasian sama cowok kurang kasih sayang kaya gue ini?"lanjutnya bertanya sambil sedikit merayu.

"Kamu mau Lea kasianin?" sahut Azalea bertanya. Savage sih balasannya.

"Cewek gue pinter banget sih ngomongnya?" ucap Azazel terpukul dengan apa yang baru saja Azalea ucapkan. Azazel merasa gemas pada Azalea, saking gemasnya Azazel sampai meninggalkan tanda merah dileher bawah Azalea.

"Ahhh, Aza!" ringis Azalea reflek.

"Maaf ga sengaja, abisnya lo nyebelin .. kalo lo kaya gini terus dapet tanda cinta dari gue." ucap Azazel beralasan. Kini Azazel melepas peluknya dan berdiri dengan tegak dibelakang Azalea.

"Yok berangkat!" ujarnya sembari melenggang pergi menyiapkan si reddo-motor merah miliknya.

Desas desus desis, ribuan kata yang teruntai dalam sebuah bisikan gosip. Terhampar diseluruh siswa yang berada didepan bangunan gedung sekolah baik smep-Fies, maupun Sma-fies.

"Widih, incaran baru?" cetus Fajar menggoda Azazel saat menyusuri koridor bersama Azalea disampingnya. Azalea juga sedikit risih dengan ratusan pasang mata yang mengarah padanya.

Fajar yang tiba-tiba muncul didepannya bersama Irene, membuat langkah keduanya terhenti. Azalea bertanya dalam hati, seolah pria ini ada dalam ingatannya.

"Dia cewek gue! Walaupun gue aga nyesel dia harus diliat sama mata kotor lo!! " sahut Azazel sewot. Tampaknya, semua mata-mata itu juga memandangnya rendah.

"Aza gamalu ngejar-ngejar cewek cupu, lemah, lembek kaya Lea ? Aza gapapa punya cewek spek dieman kaya Lea ? kayanya Lea ga cocok sama Aza..." batinnya merendah.

Sebelum Fajar menjawab, Azazel menggandeng tangan Azalea dan membawanya pergi melewati Fajar dan Irene didepannya.
"Ga usah dipikirin, sayang. Biarin aja." kata Azazel membujuk Azalea.

"Sayang, sayang .. nanti diputusin nangis!" cetus Irene yang mendengar ucapan Azazel. Tak sedikit orang menertawakannya. Tapi hanya sebagian kecil, sisanya masih takut dengan Azazel dan gelar dewa kematiannya.

"Bisa-bisanya gue ga tega liat Aza kaya gini, atau gue cuma ngerasa direndahin aja? Tenang Lea.. fokus aja jadi Lea!" batin Azalea kembali merasa tak enak.

Lalu tiga langkah kemudian, Azazel dan Azalea berpapasan dengan Bu Fitri dan Bu Tetty selaku kepala sekolah.

"Azazel! Inget gak perjan-" ujar Bu Kepala sekolah hendak marah pada Azazel. Dengan tangannya yang menggandeng Azalea, Azazel menyadari maksud perkataan Bu Tetty. Namun belum juga selesai marah, Bu Piti memotong.

"Cantik buanget mama ee... nemu model gini dimana?" katanya sambil memandang kagum Azalea.

"Saya ga bucin ko bu, saya cuma lindungin dia aja takut di bully sama cowok aneh dibelakang!" jawab Azazel menunjuk Fajar dengan matanya.

"Ututu, jadi cowok yang baik ya!" sahut Bu Piti terlalu gemas sampai-sampai matanya terpejam.

"Iyaiya bu pitii," sahut Azazel akrab. Beralih dari Azazel, bu Piti mengarah pada Azalea. Bu Tetty hanya menggeleng melihat kelakuan bu Piti yang agak freak.

"Namanya siapa neng?" bu Piti bertanya.

"Azalea." jawab Azalea memperkenalkan diri.

"Kenalin saya Fitri Margarita Nayanika Aulia Pinrandani!" sahut Bu Piti memperkenalkan dirinya.

"I-iya bu Pitii." ucap Azalea ragu .

"AAAAAW baper dipanggil Pitii sama orang cantik." tiba-tiba saja guru gemuk dengan pipi tembam itu berteriak. Azalea sampai kaget dibuatnya. Azazel tersenyum melihat reaksi Azalea.

"Dia ini guru sosial yang paling manja.. " ucap Azazel memperkenalkan lebih jauh tentang Bu Piti.

"Bukan manja, Azazel.. Cuma berjiwa sosial yang lebih dari porsinya." sanggah bu Piti membenarkan.

"Oh iya bu, saya mau anter Lea ke kelasnya ya .. daaah!" pamit Azazel tersenyum manis pada Bu Tetty yang tak bisa berkata-kata dan mematung didepannya.

"Daaah cakep!" sahut Bu Piti kegirangan. Setiap harinya dia emang overhappy.

Azazel membawa Azalea naik kelantai dua dan membawanya ke kelasnya. Kebetulan bentar lagi masuk, jadi mungkin Azazel tidak bisa lama-lama disana.

"Ma'lumin aja ya, cuma 1 kok guru yang kaya gitu." ucap Azazel sambil menemani Azalea naik tangga.

"Iya Aza. T-tapi.." jawab Azalea, sepertinya dia ingin membahas hal lain sebelum masuk ke kelas.

"Tapi apa?" Azazel bertanya. Tak terasa mereka sudah sampai didepan ruang kelas Azalea.

"Kalo ga ada Aza, Lea gimana? " Azalea bertanya, langkahnya terhenti tepat disebelah pintu masuk. Azazel ikut menghentikan langkahnya.

Sudah lama sekali sejak Azalea homeschooling, mungkin tepatnya 3 tahun lalu. Tepat saat Fathur dan Bella membawanya pindah dari Bandung ke Jakarta. Azalea lupa bagaimana caranya menghadapi teman sekelas.

"Ah, lo bikin gue seketika ngerasa kesepian. Cuma sebentar kok, nanti jam 9.30 gue jemput lo dikelas lo!" sahut Azazel menurunkan nada bicaranya sejenak.

"Okei!" jawab Azalea terpaksa setuju. Hanya 3 jam lagi sebelum dia akan bertemu Azazel dijam istirahat.

"Kalo ada yang jahat sama lo bilang aja sama gue, okay? " pinta Azazel kemudian. Azalea mengangguk semangat.

"Kalo ada yang terlalu baik juga abaikan aja, okay? " lanjut Azazel menambahkan. Azalea setuju dan kembali mengangguk, lalu gadis itu tersenyum.

"Ah lo lucuuu!" cetus Azazel tak kuasa menahan kalimat itu agar tak keluar dari mulutnya.

"Nanti aja ciumnya kalo udah pulang hehe, nanti bu kepal marah... " kata Azazel menahan diri. Kalau dia kelepasan, keduanya akan dikeluarkan dari sekolah.

"See you sayang!" pamit Azazel setelah sedikit mendorong Azalea masuk kedalam kelas.

"See you, Aza!" sahutnya melambai. Lalu Azazel melenggang pergi berjalan santai menuju kelasnya di sisi lain gedung itu.

Begitulah awal kisah tentang Azazel dan Azalea disekolah FIESTA. Semoga tak ada masalah yang menimpa mereka. Baik Fajar, Irene, maupun bocil SMP sebelah.

<<< n e x t >>>

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang