「15」 : Sama Daddy

149 3 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Azalea tak tahu harus berbuat apa tanpa kehadiran Azazel. Meski lelaki itu tak ada dirumah, Azalea tak sepenuhnya bebas karena ada Daddy-nya.

Azalea memutuskan untuk menikmati pemandangan dari tepi kolam renang. Sambil memandangi bayangan dirinya di air. Azalea menatap langit, menghitung waktu sebelum matahari terbenam.

"Leaa.." sapa Dendra tiba-tiba, tak sengaja mengejutkannya.

"Ya, om? " sahut Azalea sembari bangun dari posisinya. Namun Dendra mengodekan Azalea agar tetap duduk dengan tangannya.

"Kita belum kenalan loh!" kata Dendra setelah memposisikan dirinya disamping Azalea. Azalea hanya tersenyum dan mengangguk singkat.

"Gue Dendra Narendra, Daddy nya Azazel.." kata Dendra sembari mengulurkan tangannya yang siap dijabat.

"Aku..., Azalea Mevia.." sahut Azalea ikut memperkenalkan diri. Tak lupa membalas jabatan tangan Daddy Dendra.

"Hm? Azalea Mevia, ya?" ucap Dendra mengulangi ucapan Azalea.

"Iya, om kenal nama itu?" Azalea kembali bertanya.

"Kaya pernah denger, tapi gatau dimana." jawab Dendra mencoba mengingat sesuatu.

"Ohh gitu yaa?" sahut Azalea sembari mengangguk-agukkan kepalanya.

"Tapi gue suka namanya..." ujar Daddy merayu Azalea. "Freak ga sih kalau gue izinin Azazel sama lo karena nama lo Azalea?" lanjutnya kembali bertanya. Azalea heran, namun dia hanya bisa tersenyum.

"Ga juga sih om .. " jawab Azalea kemudian.

Dendra mendongakkan pandangannya ke langit. Reflek, Azalea juga mengikuti geriknya memandabg langit. Lalu Dendra kembali.menolehkan pandangannya pada Azalea.

"Bagus deh kalo lo mikir gitu. Oh ya, santai aja sama gue ya! Ga usah terlalu formal, ga usah terlalu baku." ucapnya berpesan. Azalea tersenyum dan mengangguk bahagia.

"Punya Daddy kaya om kayanya seru," cetusnya membayangkan. Melihat gadis itu membayangkan tentang dirinya sambil tersenyum, Dendra tertawa.

"Hahaha, coba deh kamu tanya Azazel!" Dendra menyarankan.

"Nanti Lea tanya." sahutnya polos menyetujui Dendra.

Dendra menceritakan banyak hal tentang putra tunggalnya pada Azalea. Azalea juga dengan senang hati mendengarkan. Sepertinya Dendra adalah sosok ayah yang baik.

Kini matahari sudah tenggelam, namun Azazel belum juga pulang. Azalea melamun sendirian di kamar. Sebetulnya Azalea ingin menghubungi Vito, namun takut tiba-tiba Azazel atau Dendra ada disebelahnya.

Makanya Azalea hanya terdiam sambil memandangi kamar yang akan menjadi kamar barunya. Azalea mendapati bingkai foto Azazel dan teman-temannya diatas meja. Lalu disampingnya ada fotonya sedang bergaya digorden sebelah sana.

Azalea memandanginya dengan seksama, tak sengaja senyum muncul diwajahnya.

"Azazel Dirganta Narendra, 18 tahun, leader LION gang, sukanya ngeWAR gajelas, katanya pengen rebut gelar dewa kematian dari gue. Yahh dia berhasil.. dia cakep sih, cuma bucin, freak, ga banget.." gumamnya mereview sosok Azazel dalam sudut pandangnya.

"Jadi itu pendapat lo tentang gue?" ucap Azazel yang entah sejak kapan ada dibelakangnya.

"Ngga Aza, Lea-" Azalea hendak menyanggahnya, namun Azazel tak memberinya celah sedikitpun.

"Gapapa, asalkan lo jujur gue seneng.." katanya menyela.

"Meskipun gue bucin freak, gue bener-bener sayang sama lo, Lea.." lanjutnya menambahkan sesuatu yang harus Azalea ingat dalam dirinya.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang