🍁🍁🍁🍁🍁
Satu persatu dari anggota Calvaride menemukan lawannya hampir semua lebih dari satu. Dengan segala tekad, demi mempertahankan Calvaride tercinta. Kumpulan yang selama ini selalu mereka jaga, selalu jadi tempat ternyaman kedua, meneruskan semangat juang dari senior sebelum mereka.
Di awal pertikaian itu, Azalea menahan dirinya agar tidak bertemu Azazel. Untuk saat ini, dia fokus menjaga teman-temannya. Demi mewujudkan celetukan Vito yang konyol itu, jangan mati.
Kanan, kiri, kanan, kiri, mem-backup teman-temannya dari serangan yang tidak mereka pikirkan. Frekuensi yang jelas-jelas kalah banyak ini, membuat Azalea cukup kesulitan.
Keramaian yang tak begitu ramai, berhasil membawa Azazel pada Azalea. Perlahan, tapi pasti. Azazel membawa gadis itu menepi dan menyelesaikan urusan diantara mereka.
Di balik helm full face, AZA, gadis itu terengah-engah, kehabisan nafas dan juga tenaga. Tubuhnya gemetaran lemah. Rasanya berat dan sulit untuk bergerak.
Belum waktunya untuk menyerah. Tidak sudi pula gadis itu mengalah. Dua jam sudah, pertikaian diantara mereka berangsur. Kemenangan yang terasa lengkara, untuk Calvaride.
Tcruing! Suara itu terdengar nyaring, saat sebuah senjata tajam yang cukup panjang ditodongkan tepat ke ujung leher, dengan kepala yang terbalut helm. Suara nyaring itu menggema, sampai menyita perhatian semua orang selain AZA dan Azazel.
Melihat itu, AZA sendiri sampai terkejut. Nafasnya yang gelagapan, matanya yang mulai berat, di tambah helm itu membuatnya kesulitan bernafas. Jatuh tersungkur kebelakang, dua sikutnya jadi tumpuan. Benar-benar kekalahan bagi Calvaride.
Tiba-tiba saja Zay dan Xeno memegangi tangan AZA di kedua sisi. Bersamaan dengan tarikan bibir Azazel, yang mengukir senyuman miring puas, Vito memulai aksinya. Tangannya mengudara, lurus menjulang ke langit, dengan kain putih persegi kecil yang dia bawa di saku celananya. Sedikit bergerak ke kiri dan ke kanan.
Azalea sudah menduga hal itu. Yah, penampakan kain itu sempat terlihat oleh Aza, ketauan deh. AZA sengaja tidak berkata apa-apa padanya.
Kalah telak. Personil Calvaride yang sudah tidak terkondisikan, jumlah mereka yang jauh berbeda hampir separuhnya, di tambah skak untuk kapten Calvaride. Vito mengibarkan bendera putih. Semoga saja masih sempat dia menyerah.
"Lapor kapten, lawan menyerah." ujar Farel dengan nada bicaranya yang tenang. Sedikit terjeda dengan tarikan nafas yang pendek.
Dengan entengnya Xeno tertawa puas, sampai terbahak-bahak. "Hahahaha! Bentar...,"
Tak peduli dengan pandangan LION terhadapnya, Vito bertekad. "Gue terima apapun konsekuensinya, jauhin senjata itu dari AZA!"
"Hm? Gimana yah? " balas Azazel sengaja memancing Vito supaya emosinya lebih membara.
Suara itu menarik paksa perhatian Vito. Tatapan tajamnya kian menoleh pada Azazel yang masih tegak di tempatnya. Picing matanya yang menyorot datar, senyuman miringnya yang tak pernah mudah di lunturkan.
"Ga usah sombong lo, Vit! Tanpa perlu lo nyerah, lo udah kalah." Bima menyela.
Yoga ikut buka suara, "Baru kali ini, gue liat lo ga ada harga dirinya. Haha!"
Mendengar personil Azazel mengolok-olok Vito begitu, Azalea merasa sangat jejal. Bukan hanya Azalea.., Denis, John, Joshua dan yang lain pun pasti merasakan hal yang sama. Yang kalah bukan hanya Vito, kenapa kalian sebegitu ingin melihatnya jatuh begitu?
Suara tawa yang mengudara, kian menguat, menggelegar meramaikan jalanan yang riuh. Semua makian, perkataan miring, dan tawa-tawa itu, Vito terima dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Asmara Azalea [TAMAT]
Novela JuvenilCerita ini menceritakan tentang gadis cantik berambut pirang bernama Azalea Mevia yang hidupnya penuh liku. Banyak kepalsuan dalam alur hidupnya. Bahkan Azalea memiliki dua sisi yang bertolak belakang. Kemudian dipertemukan dengan seorang ketua geng...