「65」 : "See you!"

75 3 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Cahaya merah muda yang terang menyala, dari belakang motor, melesat cepat membelah langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya merah muda yang terang menyala, dari belakang motor, melesat cepat membelah langit. Dari Kota Bandung menuju Kota Jakarta, demi mengunjungi kembali suatu tempat yang jadi tujuannya.

Bukit dekat ladang rumput di pertigaan jalan Rumah Sakit Mutiara, menjadi tujuan. Azalea mengarahkan motornya tanpa memedulikan sekitar. Ingin rasanya cepat sampai ke tempat itu.

"Angel! Lo dimana?"

Suaranya menggema, pada kegelapan di lahan kosong malam-malam. Gadis itu mengangkat kedua tangannya, membentuk corong di sekitaran mulutnya. Dia kembali berseru, "Gue butuh lo, lagi. Gue marah lagi sama Azazel. Lo ga mau bantuin gue?"

Tak ada jawaban. Hanya suara jangkrik dan ranting juga dahan yang saling bergoyang, hanya itu yang terdengar. Bersamaan dengan angin yang berhembus kencang, Azalea mendengar sesuatu.

"Lea~!" Seseorang memanggil namanya. Suara itu tampak samar, seolah jauh, namun tersampaikan oleh angin.

Azalea berpikir kalau itu adalah Angel. Gadis itu tertunduk pilu. "Sekarang, aku tau kamu siapa.., mama, tolong ...,"

Gadis itu terdiam. Terus meratapi, sosok yang dia rindukan. Berharap dia bisa menunjukkan wujudnya sekali lagi. Ingin sekali memeluknya erat. Menyebutnya 'mama' untuk terakhir kali.

"Lea!"

Kini suara yang memanggil itu tampak jelas. Seolah suaranya dekat. Tapi, suaranya terdengar lain. Pemilik suara itupun sampai di depannya. Seorang lelaki dengan cargo pants berwarna hitam, dan kaos putih bertuliskan sesuatu gaya font metalic.

Bukan! Bukan dia.

Lelaki itu Azazel. Dia terus mendekat, sambil tangannya mencoba meraih Azalea. "Akhirnya gue-"

Responnya masih sama. Tak peduli sudah berapa hari mereka tak bertemu. "Ga usah pegang gue!" ketusnya sembari menepis.

Sekuat tenaga, sedalam perasaannya, Azazel mencoba membujuk, "Lea, gue janji! Kita perbaiki semuanya. Gue pasti-"

"Stop! Stop dengan ocehan lo itu!"

Jawabannya masih sama. Jangankan menerima, Azalea bahkan tak ingin lagi mendengar apapun dari Azazel. Hatinya hancur tiap kali melihat lelaki itu.

"Come on, babe! Gue ga bisa tanpa lo."

"Bullshit!"

Berkali-kali, di tolak mentah-mentah. Belum sampai pada inti pembicaraan pun Azalea sudah menyanggah. Seolah, dimatanya, Azazel adalah pembohong terbesar yang pernah dia kenal. Setiap kali mendengar suaranya, Azalea merasa dipermainkan. Setiap kali melihat wajahnya, hatinya hancur.

"Gue harus apa? Gue ga tau! Gue sama sekali ga tau. Sama halnya kaya lo yang ga ngerti sama semua ini. Gue juga!"

Satu persatu Azazel mencoba untuk meraihnya, memberikan sentuhan padanya. Namun, satu-persatu pula, Azalea menolaknya.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang