「9」 : Nine

229 3 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Rasa ini datang bukan semata-mata karena lo menarik, tapi karena lo beda dari yang lain. Karena lo bisa bikin gue sadar banyak hal yang indah di dunia ini. Salah satunya ketemu sama lo ...
-Azazel Dirganta Narendra

today is nine(th) but you are is mine ..
and you are the only one ...
- si ratu gombal

🍁🍁🍁🍁🍁

Setelah berganti baju, Azazel melanjutkan kegiatannya di kelas. Matanya fokus memandangi Pak Tarno yang sedang menjelaskan anatomi di depan papan tulis. Tapi pikirannya sibuk mengingat kejadian Azalea yang bersembunyi didepan ruko tadi pagi.

Dia sampai kesiangan karena iseng mengelilingi Bandung mencari Gathra. Dengan harapan bisa menemukannya, tapi alam sangat mendukungnya. Sampai-sampai mempertemukannya dengan Azalea.

"Azazel? Kamu kenapa? " tanya Pak Tarno memiringkan kepalanya seperti bocil yang sedang kebingungan.

"Bapak kece banget hari ini... Saya salfok." jawab Azazel dengan senyum lebarnya yang palsu dan tak ikhlas. Bahkan matanya sampai terpejam.

"Duh saya jadi geer.. " kata Pak Tarno membalas senyumannya dengan cara yang sama.

"Aduh minta di bungkus ini mah." kata Farel ikut nimbrung.
"Bang Azazel baru salfok pak, belum aja abis bapak sama dia." katanya lagi, meluruskan kesalah fahaman yang terlalu baik dalam alur percakapan ini.

"Iyaiya, bercanda!" kata Pak Tarno mengalah, pada Farel si anak baik nan sombong.

"Saya juga bercanda ko pak." kata Farel.

"Candaan lo ga asik," gumam Azazel.
"Pak saya bosen, izin keluar ya." katanya kemudian meminta izin.

"Ya silahkan.." jawab Pak Tarno mengizinkan.

"Saya juga boleh gak pak?" kata Joy—salah satu teman sekelasnya ikut-ikutan.

"Gak! Dia gamasuk kelas nilainya uda pasti cepe! Lah elo? Nol yang ada!" kata Pak Tarno malah ngegas, sewot sendiri. Joy sampai murung dibuatnya.

Azazel melangkah diatas koridor depan lorong ruang kelasnya. Menyusuri kelas 12 yang berjejer disana. Namun tak terbesit dihatinya untuk mencari Zay, Xeno, Yoga, Bima ataupun Farel. Dirinya hanya merasa dirinya merindukan Azalea.

"Ngapain lo disini?" Azazel bertanya dengan nada yang tidak bersahabat. Namanya juga cinta, Evelia tersenyum melihat lelaki itu mendekat. Tak peduli sekasar apapun dia.

Ni anak udah kaya emaknya kalo suka sama orang. Gen lo kuat banget Angel °~°

Melihat ekspresi Evelia yang malah senang, Azazel merasa tak nyaman. Azazel mengubah haluan, kakinya memutar berbalik arah.

"Eh-eh-eh! kok balik lagi?" ujar Evelia panik. Gagal bahagia deh, tunggu.. Gadis itu akan tetap bahagia, bertemu dengan Azazel saja sudah membuatnya bahagia.
"Azazel!" lanjutnya menyeru.

Berselang dua detik setelah kepergian Azazel, kini datanglah Irene dan Fajar. Hm, duo baru ini lagi cari panggung kayanya.

"Udahlah Eveli.. Cinta bertepuk sebelah tangan tu ga baik buat kesehatan jiwa dan raga." kata Fajar memulai pembicaraan. Irene menatap Evelia dengan mata tajamnya.

"Bukan urusan lo.." sahut Evelia tak peduli dengan mereka.

"Emang mau sampe kapan? ngejar-ngejar Azazel kaya gitu? " Irene ikut berkecimpung.

"Baru juga mulai, liat aja!" jawab Evelia dengan wajah arogannya.

"Hm serah deh, good luck brand new girl !" kata Irene mengakhiri. Kini kedua pasangan baru itu melangkah pergi meninggalkan Evelia.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang