「58」 : Pergi

77 2 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

"Udah pulang, sayang?" Vito datang menghampiri, sambil menjepit helmnya diantara tangan dan pinggangnya.

Azalea mendekat sambil mengulas senyuman manis. "Udah..," katanya.

Di belakangnya, ramai orang-orang berjaket hitam dan putih. Berjejer hampir rapi diatas motornya. Hitam untuk Lion, Putih untuk Calvaride. Keduanya jadi rekan yang akur sekarang.

"Kiw! Kiw, Oujo-sama!" Xeno datang dari belakang. Pastinya ditemani oleh sepuluh member Lion yang juga melangkah dari SMA-fies. Termasuk Azazel.

Azalea bingung, untuk apa mereka ramai-ramai begini. Perasaan bingung itu tersampaikan oleh sorot mata kecokelatannya. John memberikan keterangan, "Demi keamanan, kita siap mengawal!"

Di tengah ramainya kerumunan bermotor, sebuah mobil mewah datang dan membelah jalan. Kedatangan yang tiba-tiba, membuat mobil itu jadi sorotan. Tak lama, keluarlah seorang yang tak asing dari dalam mobil.

Berpakaian serba hitam, lengkap dengan kacamata hitam di matanya. Satu hal yang menjadi ciri khasnya, yaitu mata kebiruan yang indah, saat kacamata hitam itu terlepas.

"Come on!" ujarnya pada Evelia. Kebetulan gadis itu baru saja keluar bersama Freyya, Fatim dan Farah.

Azalea menatapi mereka dengan tatapan sendu. Satu sisi dia merasa senang, bisa melihat Heaven meski dari kejauhan. Walau kedatangannya bukan datang padanya, tak apa.

Cemburu, mungkin itu perasaan yang tepat untuk menggambarkannya. Perasaan itu cukup kuat, sampai bisa dirasakan oleh orang-orang disekitarnya. Seketika semua terdiam.

Azazel mengayunkan langkahnya mendekat. Setelah sampai di samping Azalea, dia merangkul gadisnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Lo harus liat apa yang lo punya sekarang. Ga perlu liat apa yang orang lain punya. " bisiknya sambil tersenyum lebar. Memberikan sokongan rasa bahagia untuk gadis kesayangannya.

Vito ikut menambahkan, "Kita gak akan bisa gantiin posisi dia, tapi kita bakal selalu ada buat kapten AZA..," katanya. Sambil tangannya terangkat hendak ikut merangkulnya juga.

Namun Azazel menepis tangan itu. Vito sedikit kesal karenanya. Namun dia tahan karena ada Azalea di dekatnya. Kalau tidak, sudah betumbuk mereka.

Zay ikut bersorak, "Kita ada buat lo, Azalea." Semua tersenyum dan mengangguk sebagai persetujuan.

"Makasih kalian..," balas Azalea merasa haru. Xeno menyeru dari atas motornya, "Ayoo gaskeun!"

Ngeeeng! Satu persatu dari mereka mulai beralih ke jalan raya. Memutarkan roda kendaraannya menyusuri jalan pulang menuju rumah. Azazel yang membonceng Azalea membelah kerumunan dan maju pada barisan paling depan.

Azalea melingkarkan tangannya, memeluk erat Azazel di depannya. Keduanya tersenyum bahagia sambil menerjang angin yang menerbangkan rambutnya. "Aku sayang Aza," bisiknya sambil tersenyum.

Azazel mana kuasa menahan senyum setelah mendengar bisikan itu. Apalagi manisnya wajah Azalea yang terpampamg jelas di spion kanannya.


Keesokan harinya pun sama. Keberangkatan Azalea dikawal oleh Lion dan Calvaride. Hitam putih ramai berbondong-bondong memenuhi jalan raya kota.

"Aza!" Lelaki pemilik nama itu pun menoleh. Azalea melanjutkan, "Kenapa kamu gak bolehin aku bawa motor sendiri? Kan enak jadinya konvoy."

"Lo mau bawa motor sendiri?"

"Iyaa!"

"Sama kaya lo yang mau bawa motor lo sendiri, gue juga mau bawa cewe gue sendiri. Ga boleh?"

Azazel masih saja sama. Berbuat sesukanya, dan tak mau mendengarkan Azalea. Akhirnya, Azalea hanya bisa terdiam setelah mengalah.

Langit Asmara Azalea [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang